RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Gatot Nurmantyo resmi menanggalkan jabatannya sebagai Panglima TNI setelah serah terima jabatan kepada Marsekal Hadi Tjahjanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Meski demikian, Gatot belum menyatakan mundur sebagai prajurit TNI. Ia akan pensiun pada Maret 2018.
Hal ini sudah membuat partai politik secara terbuka menerima Gatot bila dirinya ingin terjun dalam kancah perpolitikan Indonesia.
Nama Gatot Nurmantyo kerap muncul dalam sejumlah survei soal Pemilihan Presiden 2019. Bahkan namanya menjadi salah satu yang teratas.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, mengatakan partainya siap menerima Gatot Nurmantyo. Menurutnya, Gerindra memiliki organisasi sayap yang beranggotakan purnawirawan-purnawirawan TNI yang terjun ke dunia politik.
"Pak Gatot kan memang mau pensiun, sah-sah saja memilih karir berikutnya," jelas Fadli dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network bertema 'Panglima di Era Politik' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Hal serupa juga disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi. Ia menjelaskan bahwa Partai Golkar memiliki sejarah beberapa kali dipimpin orang yang berasal dari dunia militer.
"Kalau mau melanjutkan mengabdi pada rakyat, tempat yang pas ya di Golkar," ujar Bobby.
Partai Persatuan Pembangunan juga menjadi pihak yang bersedia menampung Gatot jika dirinya ingin masuk dalam dunia perpolitikan Indonesia. “Kalau kami terbuka jika ada tokoh masyarakat yang ingin berjuang bersama PPP." kata Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi seperti dilansir Okezone.com
Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie mengingatkan Gatot Nurmantyo tak berpolitik selama ia masih aktif di TNI dan belum pensiun. Connie menekankan agar Gatot tak melakukan manuver yang mengarah ke kegiatan politik.
"Ini kan Gatot masih mau pensiun. Selama bajunya (seragam militer-red) masih melekat, enggak boeh (berpolitik). Tidak boleh berkomentar, berdiskusi atau berkunjung-kunjung," jelas Connie.
Hal yang sama diungkapkan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Dwi Badarmanto. Ia meminta Gatot tak didekati partai-partai politik selama ia belum resmi pensiun.
"Jangan TNI ditarik-tarik walaupun pimpinannya mendekati masa pensiun. Jadi setelah pensiun baru (dilantik)," ucap Dwi.(republika/nan)