RIAUMANDIRI.CO, TUALANG - BPPM PT Arara Abadi membagikan sebanyak 500 batang bibit buah unggul kepada masyarakat Dusun Sukajaya, Kampung Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak.
Dusun Sukajaya merupakan dusun yang keberadaannya terletak di kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) Distrik Rasau Kuning, sehingga dusun tersebut merupakan salah satu dusun yang juga menjadi binaan Distrik Rasau Kuning PT Arara Abadi.
Pembagian bibit ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian pelatihan budidaya tanaman buah dalam pot (tabulampot) yang dilaksanakan di BPPM PT Arara Abadi pada tanggal 30-31 Oktober 2017.
Menurut BPPM Head Undang Nurzihad melalui keterangan tertulisnya yang diterima riaumandiri.co, Ahad (26/11/2017), bibit yang dibagikan itu merupaka tanaman jambu citra dan jambu getas varietas unggul dengan jumlah 500 batang. Tanaman ini adalah sebagai induk tanaman buah dalam pot (tabulampot), dan ini tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri karena memuat konsep seni dan hasil buah.
"Dengan konsep ini tentunya harapan masyarakat menjadi dusun indah yang menuju ke arah Dusun Sukajaya sebagai dusun buah di Kabupaten Siak akan tercapai," ujar Undang.
Peserta pelatihan foto bersama.
Saat penyerahan bibit tanaman tersebut, BPPM Head Undang Nurzihad yang didampingi Aep Mahmudin, Humas Distrik Rasau Kuning, mengatakan, pihaknya sangat yakin program tabulampot di Dusun Sukajaya bisa berhasil.
"Ini sebuah program bukan project, sehingga kita akan kawal dengan bantuan saprodi (pupuk dan insektisida) sampai satu tahun ke depan," tegas Undang Nurzihad.
"Harapan tersebut tentunya tidak berlebihan, karena masyarakat Dusun Sukajaya mayoritas adalah petani, sehingga kami sangat bangga dipercaya oleh BPPM PT Arara Abadi sebagai salah satu dusun yang bisa berkembang bersama dengan konsep seni dan dusun buah," ujar Sukarjo, Ketua RK setempat, seraya mengatakan, apalagi mereka sudah dilatih oleh BPPM PT Arara Abadi.
"Tahapan terusan yang menjadi sasaran program ini adalah setelah tanaman berbuah, masyarakat akan langsung dibina untuk melakukan perbanyakan dari tanaman induk secara cangkok, sehingga program ini akan meluas dengan sumber bibit yang tersedia di masyarakat dengan kualitas yang terjamin," pungkas Undang Nurzihad. (rls)