RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Kisruh di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia Kota Pekanbaru dan buruknya prestasi atlet Pekanbaru di Pekan Olahraga Provinsi Riau IX Riau beberapa waktu lalu, membuat sejumlah pengurus cabang olahraga mengambil sikap. Sebanyak pengurus 22 cabor menginginkan kepengurusan KONI Pekanbaru mendatang dipegang oleh sosok yang mengerti bidang olahraga.
Mereka sepakat mendukung Yusliadi Tanjung sebagai calon Ketua Umum KONI Pekanbaru periode 2018-2022 dalam Musyawarah Olahraga Kota Luar Biasa (Musorkotlub) KONI Pekanbaru ulang yang diharapkan digelar dalam waktu dekat ini. Mereka menilai Toy, biasa Yusliadi Tanjung disapa, bisa mempersatukan KONI Pekanbaru, dan memperbaiki prestasi atlet.
"Menurut saya, Pak Toy pantas menjadi Ketua KONI Pekanbaru untuk memperbaiki prestasi atlet. Beliau sudah berpengalaman, dan sudah hapal dengan karakter semua orang," ungkap Ketum Pertina Pekanbaru, Doan Nababan, pada pertemuan yang digelar di salah hotel di Pekanbaru, Minggu (19/11).
Untuk mewujudkan itu, Doan menyebut saat ini sebanyak 22 cabor dari 31 cabor yang sah telah meminta dan mendukung Yusliadi untuk maju dalam pemilihan Ketum KONI Pekanbaru mendatang. "Pak Toy sudah didukung 22 cabor dari 31 cabor yang sah," lanjut Doan.
Sebagian besar dari cabor yang mendukung Yusliadi saat ini, kata Doan, merupakan pendukung Anis Murzil pada Musorkotlub yang digelar di Hotel Fave Pekanbaru, akhir Mei 2017 lalu. Namun melihat kondisi yang ada, cabor-cabor ini mengalihkan dukungan kepada Yusliadi.
"Kita harapkan, cabor lain juga bersama kita mendukung Pak Toy. Dalam waktu dekat kita akan menyerahkan secara resmi surat dukungan ke Pak Toy," harap Doan.
Seperti diketahui, Musorkotlub sebelumnya Anis Murzil berhasil 'mengkudeta' Amran Tambi sebagai Ketum KONI Pekanbaru. Namun hal ini mendapat perlawanan dari kubu Amran Tambi dengan mengajukan gugatan ke BAORI. Salah satu hasilnya, BAORI memutuskan kepengurusan Anis Murzil tidak berkekuatan hukum yang tetap, dan memerintah carateker dari KONI Riau menggelar Musorkotlub ulang.
"Akibat kisruh ini, yang dirugikan adalah atlet. Dari catatan kita, atlet yang memperkuat daerah lain pada Porprov kemarin banyak yang berasal dari Pekanbaru. Ini yang harus kita benahi. Agar atlet tidak gamang lagi membela Pekanbaru. Kalau tidak orang olahraga yang memimpin, prestasi atlet bisa hancur," imbuhnya.
"Kita juga mendesak agar careteker segera mengumumkan jadwal Musorkotlub ulang dan syarat-syarat dalam pemilihan Ketum KONI Pekanbaru mendatang," sambungnya.
Sementara itu, Yusliadi mengatakan, dirinya akan menyatukan semua cabor yang ada, sehingga perpecahan yang terjadi dapat diselesaikan. Hal itu, sebutnya, akan berdampak pada prestasi atlet Pekanbaru.
"Mudah-mudahan kehadiran saya bisa menjadi solusi untuk perbaikan prestasi olahraga di Pekanbaru setelah di Porprov kemarin kita mendapatkan hasil kurang menggembirakan," kata Yusliadi yang pernah menjadi Ketum Ikasi Pekanbaru itu.
Lebih lanjut Yusliadi mengatakan, setiap cabor pastinya mengetahui kebutuhannya masing-masing. Dirinya nanti jika terpilih, akan menyiapkan apa yang dibutuhkan cabor. "Yang jelas, tujuan utama sata untuk menyatukan semua cabor yang ada. Jangan ada perpecahan. Menurut saya, selama ini keterbukaan tidak ada, sehingga menimbulkan kelompok-kelompok di KONI. Ke depan, itu tidak boleh lagi. Mari kita kejar prestasi yang selama ini tertinggal," imbuhnya.
Dalam pertemuan tersebut turut dihadiri sejumlah cabor yang telah mengatakan dukungan ke Yusliadi. Seperti, Pertina, Podsi, Perpani, Ikasi, Pordasi, Gabdsi, Kodrat, dan sejumlah cabor lainnya.
"Terimaksih atas dukungan cabor-cabor yang ada. Semoga keinginan semua tercapai demi kemajuan olahraga di Kota Pekanbaru," tutup Yusliadi.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 20 November 2017
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang