RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU -Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau mendukung dibentuknya Panitia Khusus untuk menginvestigasi aset milik Pemerintah Provinsi Riau. Hal itu karena saat ini banyak aset Pemprov Riau banyak yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya.
Dukungan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman, Selasa (24/10). Menurut Politisi Partai Demokrat yang biasa disapa Dedet itu, data mengenai aset-aset Pemprov Riau banyak yang tidak valid.
"Dengan adanya Pansus (Investigasi) Aset, akan kembali ditelusuri dan diusut lagi dari awal. Waktu pembelian aset itu kapan, dimana sekarang posisinya aset," terang Dedet.
Dicontohkan Legislator asal Kota Pekanbaru itu, seperti aset tanah di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, dan aset lahan Persatuan Wartawan Indonesia Indonesia Provinsi Riau yang hilang dan hingga kini tidak jelas lagi status dan keberadaannya.
"Aset-aset bekas PON (Pekan Olahraga Nasional,red) juga banyak (yang tidak terdata dengan baik). Aset rumah yang masih ditempati orang lain atau bukan pegawai lagi," urai Dedet.
"Belum lagi aset di Pekanbaru maupun yang di luar Provinsi Riau seperti di Jakarta, Yogyakarta, Batam dan lainnya yang perlu dikumpulkan lagi dan dibuatkan satu manajemen aset yang valid, sehingga akan dapat diketahui dengan cepat dan pasti aset-aset milik Pemprov Riau," sambungnya.
Menurutnya, nilai aset Pemprov Riau diperkirakan mencapai Rp33 triliun. Namun dirinya meyakini jumlah tersebut akan lebih dari itu jika semuanya sudah di data dan dikumpulkan.
"Secepatnya Pansus Investigasi Aset akan dibentuk jika pengajuan dari Komisi III disampaikan ke Pimpinan Dewan," pungkas Dedet.
Untuk diketahui, wacana pembentukan Pansus Investigasi Aset tersebut pernah disampaikan anggota Komisi III DPRD Riau, Suhardiman Amby. Pembentukan pansus ini bertujuan untuk mendata aset-aset milik Pemprov Riau.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 25 Oktober 2017
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang