RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU - Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Pekanbaru oleh Satpol PP kerap menemukan kondisi sulit. Menilai hal itu, kalangan DPRD Pekanbaru meminta agar kesadaran dari pedagang sendiri agar kota ini bersih dan tertata dengan rapi.
Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Jhon Romi S, mengatakan, persoalan penertiban PKL tidak bisa dilakukan tanpa ada kesadaran langsung dari pedagang itu sendiri, meskipun diturunkan personil Satpol-PP di lokasi PKL, tidak akan tuntas persoalan itu tanpa ada kesadaran dari PKL.
"Sekarang ini antara PKL dan Satpol-PP main kucing-kucingan dalam penertiban, ketika Satpol-PP ada pedagang tak muncul, ketika Satpol-PP pergi jalan-jalan dipenuhi pedagang lagi," jelas Romi saat berbincang dengan wartawan, Selasa (17/10).
Disambungnya, dengan banyaknya PKL di sepanjang jalan HR Soebrantas dan di Pasar Pagi Arengka, ini jelas membuat kemacetan yang tiap hari terjadi. Meskipun lebar jalan sudah sangat lebar, namun PKL ini yang membuat penyempitan jalan ditambah lagi dengan parkir para pembeli.
"Mungkin saja PKL ini tidak mengganggu badan jalan, tapi masyarakat yang membeli dagangan mereka dan memarkirkan kendaraan mereka di badan jalan sehingga kemacetan tak terhindari, untuk itu kita minta PKL berjualan lah pada tempat yang telah disediakan oleh Pemko Pekanbaru, sehingga tidak lagi terjadi kemacetan dijalan raya dan ketertiban Kota Pekanbaru dapat terwujud" ujarnya.
Ditegaskan Romi, jika nantinya kesadaran dari PKL ini tidak bisa juga dilakukan, tentunya aturan yang harus dijalankan agar ketertiban dapat terlaksana.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 18 Oktober 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang