RIAUMANDIRI.co-Pemeriksaan kesehatan otak perlu dilakukan secara berkala. Cara ini bertujuan mengetahui kondisi otak, apakah ada masalah pada otak atau tidak.
Waktu yang tepat untuk memeriksakan kesehatan otak, yakni setahun sekali. Menurut dr Agus C Anab, SpBS dari tim medis Comprehensive Brain and Spine Centre National Hospital, pemeriksaan otak juga bisa dilakukan, terutama bagi orang yang berusia di atas 60 tahun.
“Check up otak itu perlu. Jangan tunggu sampai sakit baru periksa otak. Meskipun tidak ada keluhan, Anda tetap harus cek otak. Ini berarti cek kesehatan otak dilakukan selagi Anda sehat, bukan sakit,” lanjut dr Aca, sapaan akrabnya saat ditemui di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta, ditulis Senin (16/10/2017) lalu.
Anda bisa melakukan pemeriksaan otak menggunakan MRI (Magnetic resonance imaging). Pemeriksaan MRI ini bersifat aman. Anda tidak perlu takut ada efek samping radiasi.
“Jadi, mau berapa kali pun cek MRI, ya aman,” lanjut dr Aca.
Risiko tumor otak
Adanya pemeriksaan kesehatan otak dapat mencegah dari risiko tumor otak. Adanya risiko tumor otak dapat terdeteksi dengan jelas dalam hasil pemeriksaan MRI.
Jika kemungkinan seseorang terdeteksi tumor otak, operasi dapat dilakukan. Pada tahap yang dini, tumor otak belum besar, operasi pembedahan sedini mungkin menjadi jalan terbaik.
“Yang pasti cek otak menggunakan MRI itu buat memastikan risiko tumor otak dan pilihan terapi yang akan dijalani nanti. Jadi, jelas terapi yang akan dilakukan. Kalau tumor otak terdeteksi menandakan ganas, pasien menjalani radiasi dan kemoterapi,” jelas dr Aca.
Selain pemeriksaan kesehatan otak tidak melalui MRI, seseorang juga bisa melakukan CT scan.(van)
Sumber : Liputan6.com