RIAUMANDIRI.co, PEKANBARU -Beberapa orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Riau menjadi saksi pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp10,379 triliun, Senin (16/10) sore. Para anggota Dewan yang terlihat, umumnya berasal dari Fraksi Golongan Karya.
Pantauan Riaumandiri.co, sebelum rapat paripurna digelar di Ruang Paripurna DPRD Riau, satu persatu anggota Dewan mengisi absensi kehadiran. Hingga paripurna dimulai, tercatat sebanyak 48 orang dari 65 anggota DPRD Riau, membubuhkan tandatangan di absensi kehadiran.
Rapat paripurna tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo bersama pimpinan DPRD lainnya, seperti Ketua DPRD Riau Septina Primawati, dan Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman. Sementara dari Pemerintah Provinsi Riau, langsung dihadiri oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Wakil Wan Thamrin Hasyim, Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, serta termasuk para kepala Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Riau.
Sebelum pengesahan, Badan Anggaran DPRD menyampaikan laporan hasil kerjanya. Anggota Dewan Syamsurizal yang didaulat sebagai Juru Bicara Banggar DPRD Riau mengatakan, pada APBD murni 2017 belanja daerah sebesar Rp11,08 triliun.
Kemudian yang diusulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah Pemprov Riau dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara sebesar Rp10,323 triliun, sehingga didalam APBD-P 2017 turun Rp684,4 miliar atau mencapai 6,22 persen.
"Dari data itu, kemudian Banggar dan TAPD membahas bersama, yang kemudian disepakati yakni belanja tidak langsung sebesar Rp5,694 triliun atau bertambah Rp214 miliar. Belanja langsung menjadi Rp4,706 miliat atau turun Rp824 miliar, total belanja daerah APBD-P Rp10,397 triliun atau turun sebesar Rp610 mikiar lebih atau 5,87 persen dari APBD murni Riau 2017," ungkap Syamsurizal.
Lebih lanjut dikatakannya, setelah pembahasan rancangan KUA PPAS APBD-P 2017, belanja tidak langsung menjadi Rp5,691 triliun dan belanja langsung menjadi Rp4,706 triliun. Namun setelah pembahasan akhir RAPBD 2017 oleh Banggar dan TAPD, belanja tidak langsung menjadi Rp5,670 triliun dan belanja langsung menjadi Rp4,727 triliun.
"Sehingga totalnya APBD-P sebesar Rp10,397 triliun," tegasnya.
Menariknya, di sela-sela pembacaan laporan hasil kerja Banggar, satu persatu anggota Dewan meninggalkan ruang paripurna. Tidak banyak anggota Dewan yang tersisa, yang umumnya berasal dari Fraksi Golkar DPRD Riau, partai tempat Gubri Arsyadjuliandi Rachman bernaung.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 17 Oktober 2017
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang