JAKARTA (HR)-Jika tak ada aral melintang, Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan akan berduel di Kongres IV Partai Amanat Nasional, 28 Februari hingga 2 Maret di Bali. Hasil survei Pusat Data Bersatu menunjukkan bawah Hatta Rajasa unggul di kawasan Indonesia bagian barat, sedangkan Zulkifli Hasan unggul di kawasan timur.
Hal itu disampaikan dalam rilis yang digelar di Apartemen Park Royale, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (27/2).
Hasil survei PDB menunjukkan, sebanyak 46,9 persen responden di Indonesia bagian timur memilih Zulkifli. Sedangkan Hatta meraih 31,7 persen.
"Pemilih Hatta Rajasa lebih banyak yang sudah mantap dengan pilihannya," kata peneliti PDB Agus Herta Sumarto.
Di Indonesia bagian Barat, Zulkifli sebenarnya masih unggul di Pulau Jawa. Hanya saja, gelombang suara dari Pulau Sumatera untuk Hatta tidak dapat terbendung karena mantan Menko Perekonomian itu mendapat 47,6 suara.
Survei ini dilakukan pada rentang waktu 18-23 Februari 2015 dengan wawancara lewat telepon. Dari total pemegang suara sebanyak 593 orang, PDB menggunakan sampel sebanyak 225 Ketua/sekretaris DPW dan DPD PAN se-Indonesia. Margin of error dari survei ini sebesar 6,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hatta Masih Banyak
Sementara itu, hasil sensus yang digelar Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Cyrus Network, menunjukkan kans Hatta lebih besar. Menurut Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi, sensus diglear pada rentang waktu 16-19 Februari 2015 dengan metode wawancara tatap muka dengan ketua-ketua DPW dan DPC PAN se-Indonesia. Objek yang diwawancara adalah ketua di 28 provinsi dan 484 kabupaten/kota.
"Kalau dari sisi komunikasi langsung dengan DPC, Hatta lebih banyak dibanding Zulkifli Hasan. Kalau ditanya kepada DPC-DPC siapa yang dianggap paling mampu untuk memanajemen organisasi, nilai mereka hampir sama," ujarnya.
Selain soal komunikasi dan kemampuan manajerial, sensus tersebut juga merekam opini pengurus daerah terkait pemahaman ideologi partai kedua tokoh. Menurut hasil sensus, Hatta dinilai pengurus daerah sedikit lebih ideologis dibanding Zulkifli Hasan.
"Untuk sisi kedekatan personal, Hatta dan timnya lebih dekat secara personal ke DPC-DPC. Kedekatan ini faktornya termasuk karena sering memberi bantuan. Hatta dan timnya sedikit lebih unggul dibanding Zulkifli dan timnya," beber Hasan.
Soal kemampuan membawa PAN berjaya di masa depan, pengurus-pengurus daerah disebut lebih percaya kepada Hatta dibanding Zulkifli. "Untuk pertanyaan siapa yang paling mampu membesarkan partai 5 sampai 10 tahun ke depan, Hatta beberapa poin di atas Zulkifli Hasan," ujar Hasan.
"Ini bukan suara publik ya, ini suara pemilik suara, pemilih mereka. Data yang kita miliki seperti itu," imbuhnya.
Belum Memilih
Ditambahkannya, secara umum Hatta Rajasa masih unggul meski selisihnya tipis dari Zulkifli Hasan. Dari 500 lebih suara tersedia di Kongres PAN, Hatta unggul sekitar 20 suara. "Unggulnya masih sekitar 20 suara. Jadi selisih absolutnya sekitar 20 suara," tambah Hasan.
Meski Hatta lebih unggul, masih ada peluang Zulkifli untuk memenangkan pertarungan. Sebab, masih ada sekitar 50 DPC PAN yang belum menentukan pilihan.
"Peluang itu pasti ada. Kira-kira masih ada sekitar hampir di atas 10 persen suara yang belum digarap. Jadi ada sekitar 50 suara DPC yang belum tersapa oleh dua calon ketum ini," beber Hasan.
Sekitar 50 DPC ini, berdasarkan sensus, merasa belum 'disapa' karena kedua kubu memiliki asumsi kecondongan suara terhadap sejumlah DPC. Jadi, untuk 50-an DPC ini, kubu Hatta merasa mereka condong ke Zul, sedangkan kubu Zul berasumsi sebaliknya. "50-an suara ini bisa jadi kartu truf. Bisa mengubah konstelasi politik," ulasnya. (bbs, kom, dtc, ral, sis)