RIAUMANDIRI.co, JAKARTA - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) menilai pembangunan masjid sangat bermanfaat bagi daerah yang membutuhkan. Pembangunannya bisa dilakukan secara bergotong-royong, dan DPD akan mendorong anggotanya untuk membangun masjid atau rumah ibadah lainnya di daerah masing-masing.
"Saya bangga dan apresiasi sama Pak Nono (Nono Sampono, red) yang membangun Masjid Bait Nusantara ini. Saya suka namanya artinya sama Rumah Nusantara/Indonesia, yang sama dengan DPD. Alangkah indahnya kalau setiap Anggota DPD bisa membangun masjid atau rumah ibadah lain di daerahnya masing-masing," kata OSO saat meresmikan Masjid Raya Bait Nusantara di Tiara School II, Komplek Graha Citra Prima, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat (13/10/2017).
Menurut OSO, niat baik untuk membangun rumah ibadah ini perlu diteruskan oleh Anggota DPD lainnya. Ia menilai meskipun Nono telah pensiun dari TNI, tetapi jiwa TNI-nya tidak pernah pensiun, dan terus memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Pak Nono itu pensiunan TNI dengan pangkat bintang tiga, tapi sangat ramah, baik dan sangat koperatif dalam bekerja. Jiwa TNI-nya tidak pernah pensiun, sikapnya selalu seperti TNI. Membangun mesjid jaminannya adalah tempat di surga dan bisa mengurangi dosa-dosa besar kita," ujar OSO yang juga Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Indonesia ini.
Wakil Ketua DPD Nono Sampono mengatakan, pembangunan Masjid Bait Nusantara membutuhkan waktu selama enam tahun, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh mantan Menteri Agama Tarmidzi Taher. Pembangunan masjid ini dibawah naungan Yayasan Nurani Nusantara yang juga membuka sekolah Tiara School II di Klapanunggal, Bogor, yang mulai aktif 9 tahun lalu.
Namun, Nono mengungkapkan, dana pembangunan Masjid Bait Nusantara tidak hanya berasal dari dirinya saja atau Yayasan Nurani Nusantara saja, tetapi juga dipikul secara bersama-sama bergotong royong oleh mantan petinggi TNI dan Polri, juga oleh Ketua DPD Oesman Sapta.
"Masjid Bait Nusantara ini dibangun selama tahun, dananya berasal dari sumbangan dari berbagai pihak, terutama dari teman-teman di TNI dan Polri. Ada Pak Bambang Hendarso (Mantan Kapolri), Suryo Prabowo (mantan Kasum TNI), ada banyak yang lain. Ada juga dari Pak OSO (Oesman Sapta Odang, Ketua DPD RI," kata Nono.
Letjen (Purn) Nono Sampono sendiri memang akrab dengan dunia pembinaan ummat. Mantan Komandan Paspamers, mantan Komandan Korps Marinir ini, yang juga mantan Gubernur Akademi Angkatan Laut dan mantan Ketua Basarnas, tercatat sebagai Pembina Forum Komunikasi Rekonsiliasi dan Rehabilitasi Maluku, Pembina Panti Asuhan Bumi Moro Banda Aceh, Ketua Dewan Penasehat Kesenian Majelis Taklim As-Syafiiyah, warga kehormatan Pesantren Sunan Derajat, serta Pembina Front Pemuda Muslim Maluku.
Sedangkan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj yang hadir dalam peresmian Masjid Bait Nusantara mengatakan, nama Bait Nusantara mengandung makna sebagai Rumah Islam Nusantara. Dimana Islam yang mengakomodasi tradisi-tradisi yang ada di masyarakat sebagai bentuk keanekaragaman seperti para Wali Songo, tetapi tetap berdasarkan pada syariah.
"Saya tertarik namanya Bait Nusantara itu mengandung makna Islam Nusantara, yakni Islam yang mengakomodasi tradisi-tradisi yang sesuai dengan syariah," kata Said Aqil Siradj, Ketua PBNU ini.
Peresmian Masjid Bait Nusantara ini antara lain dihadiri Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis, Ketua Komite I DPD RI Ahmad Muqowan, Anggota DPD Ayi Hambali (Jawa Barat) Daryati Uteng (Jambi), Hudarni Rani (Bangka Belitung) dan lain-iain.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 14 Oktober 2017
Reporter: Surya Irawan
Editor: Nandra F Piliang