PASIR PENGARAIAN (HR)- Meski titik api tidak ditemukan, namun beberapa minggu terakhir kabut asap tipis mulai terlihat menghiasi langit wilayah Kabupaten Rokan Hulu.
Kondisi kabut asap ini dinilai belum mengganggu kesehatan dan mempengaruhi jarak pandang pengemudi kendaraan.
Dijelaskan Aceng Herdiana, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu, berdasarkan pantauan NOAA 18 kabut titik api tidak ditemukan di Rohul. Oleh sebab itu dia memastikan kalau kabut asap yang menyelimuti wilayah Rokan Hulu, berasal dari Kabupaten tetangga.
“Kabut asap ini adalah kabut asap kiriman dari beberapa kabupaten tetangga di Riau, yang saat ini mengalami kebakaran lahan dan hutan.
Sesuai pantauan NOAA 18 titik api ditemukan di tiga tempat yakni, Kabupaten Rokan Hilir, Bengkalis dan Pelalawan.
Sedangkan Rokan Hulu nihil,” ujar Aceng Herdiana, Kamis (26/2).
Menurut Aceng Herdiana, untuk menjaga kondisi hijau atau nihil, hot spot BPBD Rohul telah mensiagakan 25 orang petugasnya di dua posko yang terletak di Pasir Pengaraian dan Ujungbatu.
Mereka disiagakan untuk penanggulangan bencana hot spot sekaligus untuk memberikan informai terkait hot spot yang terjadi.
Meski demikian, dukungan masyarakat dalam menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan sangat diharapkan.
Karena sejauh ini kasus hotspot di Rohul sebagiannya terjadi karena pembukaan kebun dilakukan dengan cara tradisional membakar.
Namun belakangan ini melalui sosialisasi yang dilakukan cara-cara tersebut sudah tidak dilakukan lagi.
“Harapan kita, mulai sekarang hingga ke depannya membuka lahan dengan cara membakar tidak terjadi. Sehingga wilayah Kabupaten Rokan Hulu, terhindar dari ancaman kabut asap.
Karena Kabut dampak dari kabut asap ini selain mengganggu kesehatan juga mampu mengganggu stabilitas angkutan kendaraan, baik laut, udara maupun darat,” tutupnya. ***