RENGAT, RIAUMANDIRI.co - Salah seorang ustadz kenamaan saat ini, Ustad Abdul Somad bersama yayasan Muara yang diisi oleh para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Pekanbaru memprakarsai pembangunan gedung sekolah di daerah tertinggal suku Talang Mamak.
Pembangunan sekolah yang berasal dari zakat umat tersebut berada di dusun Sahdan desa Rantau Langsat kecamatan Batang Gansal, Indragiri Hulu.
Diceritakan Ust. Somad, mulai kegiatan ini saat dirinya diminta untuk mengajar anak-anak Talang Mamak oleh mahasiswanya di dusun Sahdan. "Saya harus mengendarai sampan selama tujuh jam untuk sampai ke dusun tersebut dan saya temukan sekolah tesebut masih dari papan dan berlantai tanah," ungkap Ust. Somad, Selasa (29/8/2017).
Sepulangnya dari Sahdan, lanjut Ust. Somad, langsung dibentuk gerakan sedekah Seribu Rupiah untuk Talang Mamak di kalangan mahasiswa UIN Suska dan diumumkan pada media sosial miliknya, dan hasilnya sangat positif dengan banyaknya penyumbang mentransfer sedekah mereka langsung ke rekening yayasan Muara. Termasuk adanya sumbangan dari anggota DPR RI Jon erizal dan artis kenamaan Dorce Gamalama.
Semuanya disampaikan Ust. Somad saat memberikan Tausyiah pada Tabligh Akbar yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Majelis Ta'lim (BKMT) kabupaten Indragiri Hulu di mesjid Nurul Hidayah Rengat. BKMT sendiri diketuai oleh Hj Juriah Sugianto.
Pada kesempatan tersebut, Ust. Somad juga mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk ikut menyalurkan sedekahnya untuk kemajuan pendidikan di Talang Mamak. Dengan dibantu oleh BKMT dan Front Pembela Islam (FPI) Indragiri Hulu, akhirnya dalam Tabligh Akbar tersebut terkumpul dana lebih kurang Rp45 juta.
"Sedakah terkumpul ini akan langsung dibawa ke Sahdan untuk diserahkan kepada panitia pembangunan di tempat tersebut. Saya bersama tim dan FPI Inhu akan langsung memberikan dana tersebut, agar pembangunan sekolah dapat langsung dilaksanakan," jelasnya.
Ditegaskan Ust. Somad, bahwa dirinya hanya mencoba menggugah hati masyarakat untuk lebih peduli dengan sesama melalui sedekah. Karena dikatakan lulusan Mesir dan Maroko ini, dirinya beserta dosen UIR lainnya, tidak terlibat apapun dalam kepengurusan Yayasan Muara, karena Yayasan itu hanya diisi oleh para mahasiswa dan mereka langsung mengajar di tempat itu.
Kenapa hanya Talang Mamak Indragiri Hulu? Ditegaskannya, Bumi Gerbangsari inilah yang menyelematkan hidupnya, karena mulai dari Indragiri Hulu ini dirinya mulai menuntut Ilmu Agama, disaat tidak ada sekolah mau menerima dirinya karena dulunya termasuk anak bandel. "Ini bentuk balas budi saya untuk Indragiri Hulu," tambahnya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 30 Agustus 2017
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang