RIAUMANDIRI.co - Banyak orang yang usai makan besar atau minum minuman berkalori tinggi memutuskan untuk berolah raga. Namun hati-hati, kebiasaan seperti itu justru dapat membuat tubuh menjadi tak sehat.
Spesialis Penyakit Dalam dr. Laurentius Aswin mengatakan olahraga usai mengonsumsi minuman berkalori dapat membuat frekuensi gula dalam darah naik turun dan berdampak buruk bagi kesehatan.
"Sebenarnya tidak ideal. Makan banyak atau minum minuman bersoda membuat gula dalam darah akan naik sementara olahraga akan membuatnya turun. Amplitudo yang rentangnya terlalu jauh ini yang enggak baik buat kesehatan," ujar Aswin, dalam Metro I-Care.
Menurut Aswin kebutuhan akan 'rekreasi' dan makan enak sah-sah saja jika dilakukan sehari sekali atau beberapa hari sekali. Namun setelah itu pastikan bahwa akan kembali ke ritme ideal dimana air putih menjadi prioritas.
Jika kemudian ingin sesuatu yang lebih memiliki rasa, Aswin menyarankan lebih baik mengonsumsi susu atau air kelapa.
Selain itu mengganti sarapan atau food real dengan alternatif seperti jus, susu protein, kopi atau teh juga tak selalu disarankan. Sebab minuman seperti itu hanya bisa mendampingi bukan untuk menggantikan makanan yang mestinya dikonsumsi, terutama di pagi hari saat sarapan.
"Makan pagi itu penting sekali karena akan mengatur kebutuhan kalori kita di pagi dan siang hari dimana itu waktu produktif kita. Jus memang bagus untuk kesehatan tapi tidak bisa mengganti makanan dia hanya mengandung serat, vitamin dan mineral saja jadi hanya pendamping bukan pengganti," jelasnya.
Dia menambahkan tak jadi soal jika air itu dingin, panas atau normal sebab pada dasarnya tidak memberi dampak apa hanya memang khusus air dingin dapat memberi rasa kenyang lebih cepat. Minum pun harus disesuaikan dengan keperluan, tak penting waktunya asalkan dalam sehari kebutuhan minum minilam 2 liter terpenuhi.(mtn/van)