Gubri: Ilmu Pondok Jadi Benteng Masa Depan Lebih Baik

Sabtu, 12 Agustus 2017 - 18:01 WIB
Gubri berbincang dengan santri Pondok Modern Nurul Hidayah (Foto: RMC/Nurmadi)
BENGKALIS (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 1000 Santri Pondok Modern Nurul Hidayah dari kabupaten/kota se Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau, menyambut antusias kehadiran Gubernur Arsyadjuliandi Rachman pada apel tahunan dan Khutbatul Arsy, Sabtu (11/8), di Desa Maju, Bantan, Kecamatan Pasiran, Kabupaten Bengkalis.
 
Kehadiran Gubernur Riau mengikuti apel tahunan di Pondok Modern Nurul Hidayah Pasiran, merupakan yang pertama kalinya setelah 28 tahun berdiri, sejak tahun 1989. Sesampainya di Pondok Pesantren, Gubenur langsung bertindak sebagai Inspektur upacara.
 
Dalam arahannya, Gubernur kepada Santriwan dan Santriwati,  mengatakan, pondok pesantren adalah tempat menuntut ilmu untuk masa depan. Minat anak-anak Riau termasuk di Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya terus meningkat. Apalagi terhadap pesantren modern.
 
"Pondok adalah tempat santri menuntut ilmu masa depan. Pondok ini adalah yang maju, saya menyadari minat untuk anak-anak di Riau meningkat setiap tahunnya masuk sebagai santri di pondok modern di Riau. Saat ini ada 200 pondok pesantren dan lebih dari 40 ribu santri," ujar Gubri.
 
Andi Rahman, biasa ia disapa, mengingatkan kepada santri dan masyarakat, bahwa belajar di Pondok tidaklah menjadi halangan untuk santri mewujudkan cita-cita masa depan. Karena banyak dari santri yang sukses menjadi pegawai, wiraswasta, pengusaha, dan pekerjaan lainnya.
 
"Anak-anak semua harus mengutamakan belajar baik untuk masa depan. Saya bertanya kepada beberapa santri cita-cita mereka di masa depan. Ada yang mau jadi dosen, jadi usazah, Polwan, Tentara, bahkan ada yang mau jadi diplomat, transleter ada yang mau jadi (di bidang) fashion. Kalau memang mempunyai planing seperti itu teruskan, sampai sukses dengan belajar yang baik," ungkap Gubri.
 
Kehadiran pondok pesantren juga dapat menangkal perkembangan paham-paham luar yang mulai masuk. Dengan perkembangan teknologi saat ini, mudah masuknya paham-paham luar, dengan kondisi saat ini yang terbuka. Apalagi daerah Bengkalis yang berbatasan dengan negara-negara tetangga.
 
"Kita harus siap menghadapi perkembangan masyarakat ekonomi ASEAN. Perkembangan IT, apalagi daerah yang berdekatan dengan negara tetangga. Gunakan kesempatan sebaik-baiknya dan sekaligus untuk menyaring kondisi yang sekarang ini terbuka. Hati-hati dengan perkembangan di zaman modern, perkembangan tidak ada batasnya. Ilmu yang didapat menjadi benteng masa depan lebih baik," pesan Gubri.
 
Sementara itu pada pelaksanaan apel tahunan pondok Modern Nurul Hidayah Pasiran ini, dilaksanakan layaknya upacara bendera. Dimulai dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila oleh Gubernur Riau. Usai upacara dilanjutkan dengan penampilan marching band dari santri pondok pesantren, tari Zapin dan penampilan reog ponorogo.
 
Terpisah salah seorang pengajar Pondok Pesantren, Zahari, mengatakan, apel tahunan dan Khutbatul Arsy Pondok Modern Nurul Hidayah ini dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk menyambut dan perkenalan santri baru, yang akan mengikuti tahun ajaran baru.
 
"Ini pertama kalinya Gubernur Riau hadir, tentu kami sangat senang dan bersyukur. Ada sekitar seribu santri yang hadir belum termasuk orangtua wali dan para alumni pondok. Apel ini sebagai pekan perkenalan santri baru," ujar Zahari.
 
Reporter: Nurmadi
Editor: Nandra F Piliang

Editor:

Terkini

Terpopuler