PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Pasca ditemukan balita gizi buruk di sejumlah kecamatan di Kota Pekanbaru, kalangan DPRD mendesak Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi dan proaktif dalam penanganan gizi buruk.
Seperti disampaikan Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Hery Pribasuki. Pihaknya meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan sosialisasi tentang pemberian gizi pada balita. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gizi buruk pada balita.
Menurut Heri, pasca ditemukan dan laporan dari Diskes di empat kecamatan di antaranya, Kecamatan Tampan, Sukajadi, Limapuluh dan Kecamatan Rumbai Pesisir, balita gizi buruk merupakan tamparan keras untuk Pemko Pekanbaru agar melakukan pendekatan kepada masyarakat supaya gizi buruk bisa dicegah.
"Apartur, seperti kecamatan, lurah, RT/RW, perlu melakukan pendataan pada masyarakat agar mudah diketahui sejauh mana kondisi gizi buruk yang dilaporkan telah terjadi di sejumlah kecamatan di Pekanbaru. Karena jika tidak ditangani dengan baik maka akan menjadi preseden buruk bagi masyarakat," kata Hery Pribasuki, Selasa (8/8).
Dari data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Kabid Kesehatan Ely Farsya, melalui selulernya kemarin mengatakan, 4 balita gizi buruk di empat kecamatan itu sudah dilakukan penanganan dengan memberikan asupan gizi tambahan dengan memberikan susu formula. Selain itu dikatakan juga, keempat balita yang mengalami gizi buruk berjenis laki-laki itu bukan karena faktor ekonomi, namun karena penyakit penyerta.
"Diskes saat ini terus melakukan pemantauan dan penanganan, kemudian terus melakukan pemantauan ke sejumlah wilayah," singkatnya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 08 Agustus 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang