PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 1.040 paspor jemaah haji asal Riau, masih dalam proses pembuatan visa. Diperkirakan paspor tersebut akan kembali diterima, Kamis( 27/7) oleh Kantor Kementerian Agama provinsi Riau.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Kantor Kemenag Riau, H Ahmad Supardi kepada wartawan, Rabu (26/7) disela pertemuan silahturrahmi dengan insan pers di kantornya.
Menurutnya, quota jemaah haji tahun ini sudah ditambah dari tahun sebelumnya. Namun dari jumlah quota yang telah terdaftar seharusnya jemaah yang berangkat sebanyak 5.030 orang ditambah 34 orang petugas dengan total sebanyak 5.064. Dikarenakan sakit dan meninggal dunia maka sudah dinyatakan batal berangkat.
"Jadi untuk haji propinsi Riau, persiapan akhir yang telah kita lakukan di antaranya jadwal pelepasan dan pemberangkatan melalui embarkasi Batam. Insya Allah nanti pelepasan kloter pertama Riau akan langsung dilepas oleh Gubernur Riau, pada 31 Juli mendatang pukul 20.00 wib. Dan jemaah akan langsung diterbangkan ke mekkah pada pukul 23.50 wib dini hari," ujar Ahmad.
Terkait dengan paspor jemaah yang belum, pihaknya memastikan akan mengambilnya langsung ke kedutaan Arab Saudi di Jakarta. Untuk itu, diharapkan jemaah tidak perlu khawatir karena paspor yang belum tersebut adalah milik jemaah kloter 7, 16, dan 17.
Sementara, untuk tahap yang dijalani dan peraiapan jemaah seluruhnya sudah selesai. Di antaranya pendistribusian koper, pemeriksaan kesehatan dan juga wukuf manasik sudah dijalani oleh seluruh jemaah diseluruh kabupaten.
"Memang untuk kota Pekanbaru masih dalam pelaksanaan manasik, insya Allah dalam 2 harini selesai," paparnya.
Adapun pembagian petugas untuk perkloter, pihaknya juga telah mempersiapkan. Untuk 1 kloter akan didamping sebanyak 5 petugas, terdiri dari ketua kloter, pemhimbing ibadah, dokter dan 2 perawat.
Untuk lebih mempermudah pembimbing dalam melakukan konttol pada jemaah, yang nanti perkloter berjumlah 445 orang maka setiap jemaah akan dibekali dengan pemakaian gelang. Apabila ada jemaah yang memiliki riwayat sakit, maka petugas akan memberikan Gelang yang berbeda yakni berwarna kuning. Tujuannya agar, mendapatkan perhatian khusus dari petugas.
Begitupula halnya terkait dengan jarak pemondokan bagi jemaah selama berada di tanah suci, tambah Ahmad Supardi yang juga didampingi Kasi Haji dan Umroh Kemenag Riau, H Asril menuturkan bahwa pemondokan jemaah paling jauh hanya berjarak 3,5 kilometer dengan jarak paling dekat 1,5 kilometer.
"Jadi nantinya untuk yang jauh kita sudah menyediakan bus, tapi bagi yang dekat bisa berjalan kaki. Dengan tempat pemondokan di antaranya Syisyah, Mahbas Jin, misfalah, jarwal, dan aziziyah," pungkasnya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 28 Juli 2017
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang