RIAUMANDIRI.co - Makin canggihnya teknologi industri otomotif membuat banyak orang awam bingung menentukan jenis mobil dan spesifikasi apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal yang sama juga berlaku saat mereka sudah harus mengganti oli kendaraan dengan yang baru.
Begitu banyaknya jenis dan merek membuat banyak orang mengambil jalan pintas dengan menentukan pilihan berdasarkan harga. Padahal, belum tentu oli yang harganya mahal dan kualitasnya lebih baik cocok untuk kendaraan yang mereka miliki.
Akibatnya bisa ditebak, konsumen mengeluarkan lebih banyak dana untuk produk yang belum tentu bisa maksimal digunakan oleh mesin kendaraan. Lalu, bagaimana cara memilih oli yang tepat?
Sebelum menentukan oli yang tepat, ada baiknya merujuk kode yang terdapat pada label oli. Biasanya tercantum kode SAE atau Society of Automotive Engineering. SAE adalah badan internasional yang indeks kekentalannya dipakai internasional.
Untuk oli mesin kendaraan pada umumnya, angka indeks kekentalan itu biasanya diikuti huruf W (winter/musim dingin) yang berarti penggunaan sampai – 20 °C. Misalnya, SAE 5 W, SAE 10 W, atau SAE 20 W. "Misalnya 5W-30, 5W itu untuk di suhu rendah dan 30 untuk di suhu tinggi. Jadi bisa di suhu rendah bisa di suhu tinggi," kata Assistant Sales Manager Aisin Indonesia Benny W. Liem di Jakarta.
Menurut dia, penggunaan jenis oli disesuaikan dengan usia kendaraan. Jika mobil tersebut telah berumur alias lawas, maka kadar oli harus lebih kental. Kebutuhan oli harus melengkapi kebutuhan daya mesin.
"Semakin bertahun (mobil lama), semakin presisi antar seher dan rumahnya. Jadi contohnya pakai oli 20W-50 lebih kental. Nah oli 20W-50 tidak cocok untuk mobil keluaran baru, karena ring seher dan rumahnya masih rapat," tuturnya.
Sementara itu, pada mobil baru, bagian mesin biasanya masih rapat satu sama lain, alhasil oli encer hanya jadi pilihan yang tepat seperti 10W-30 atau 10W-40. Jika mesin mobil lawas menggunakan oli encer, maka masalah yang timbul adalah kinerja mesin tak berfungsi maksimal, karena lubang beberapa komponen akan terlewati oli sehingga mesin terasa lebih kasar.
"Di manual book sudah dianjurkan pakai SAE berapa. Diikuti saja buku petunjuk kendaraan supaya enggak ada masalah," kata dia. (vci/van)