Jakarta (RIAUMANDIRI.co) - Israel kembali berulah. Selasa (18/7/2017) malam waktu setempat, imam berpengaruh di satu dari tiga tempat suci umat Islam itu ditembak usai memimpin salat, beliau adalah Sheikh Ikrima Sabri.
Hal itu terjadi setelah sebelumnya Israel sempat menutup Masjid Al Aqsa, lalu memeriksa jamaah salat dan pengunjung dengan detektor logam.
Ketua FPKS Jazuli Juwaini, mengecam keras tindakan polisi Israel tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran serius atas kemanusiaan, hak asasi, dan kedaulatan Palestina. Dan ini pelanggaran yang kesekian ratus kali oleh Israel.
"Kita tentu marah dan mengutuk keras tindakan polisi Israel yang untuk kesekian ratus kali mengancam kemanusiaan atas warga Palestina, apalagi hal ini dilakukan terhadap imam Masjid yang paling mulia bagi umat Islam setelah Masjid Haram dan Masjid Nabawi," kata Jazuli dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/7/2017)
Menurut Anggota Komisi I DPR ini, berdasarkan pengakuan badan-badan PBB antara lain UNESCO Kota Al Quds (Yerussalem) dimana Masjid Al Aqsa berada merupakan kedaulatan Palestina, bukan Israel.
"Jadi tidak ada hak bagi Israel untuk melakukan tindakan apapun di wilayah Yerussalem, kecuali memang tindakan itu sebagai bentuk agresi atau penjajahan," tegas Jazuli.
Untuk itu, FPKS mendesak Pemerintah RI melalui PBB dan saluran diplomasi lainnya untuk menekan Israel agar menghentikan semua bentuk tindakan agresi kepada rakyat Palestina, yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun.
"Stop agresi, hentikan penjajahan Israel atas Palestina!" seru Jazuli.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 20 Juli 2017
Reporter: Surya Irawan
Editor: Nandra F Piliang