Bagansiapiapi (RIAUMANDIRI.co) - Wakil Bupati Kabupaten Rokan Hilir, Jamiludin, membuka rapat pembekalan panitia pemilihan dan panitia pengawas pelaksana pemilihan penghulu secara serentak se - Kabupaten Rohil tahap II, di Gedung Serbaguna, Jalan Utama, Bagansiapiapi, Selasa (18/7).
Dalam kegiatan ini, Wabup turut didampingi oleh Kadis PMD, Jasrianto, serta seluruh panitia pemilihan dan panitia pengawas pemilihan masing - masing kepenghuluan sebanyak 101 kepenghuluan se - Kabupaten Rohil.
Dalam sambutannya, Wabup Jamiludin meminta agar terjadinya koordinasi yang baik selama proses pemilihan penghulu yang akan berlangsung nantinya pada 6 Desember 2017.
Wabup Jamiludin berharap melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan dan ilmu bagi peserta, serta mengedepankan profesionalitas dalam bekerja dengan mempedomani ketentuan dan hukum yang ada dalam melaksanakan tugas guna dapat memberikan pelayanan terbaik.
"Jangan ada kebingungan ketika nanti di lapangan, koordinasi nanti dengan Kadis PMD. Ini ada pula yang datang ke saya mengadu," ujar politisi PDIP itu.
Mantan Wakil Ketua DPRD Rohil itu juga meminta kepada seluruh panitia pemilihan penghulu tetap konsisten sesuai tupoksinya tanpa adanya istilah "menggolkan" salah satu calon. Akan tetapi jika memang ingin mendukung salah satu calon cukup didalam kotak suara saja dan itu dianggap hal yang wajar-wajar saja.
Wabup juga mengatakan pihak kepenghuluan bisa mengajukan dana pelaksanaan pilpeng sebesar Rp100 juta jika jumlah penduduknya di atas 4000 jiwa. Akan tetapi jika jumlah penduduknya di bawah 4000 jiwa maka anggarannya di bawah Rp100 juta atau maksimal sebesar Rp56 juta rupiah.
"Nah, dana itu jangan coba-coba disulap atau diselewengkan jika yang bersangkutan tidak ingin diproses oleh penegak hukum," tegasnya.
Disamping itu, Wabup juga mengingatkan kepada calon penghulu tidak saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya. Apalagi, sebutnya, pemilihan penghulu yang digelar merupakan pesta demokrastis sesaat dan biarlah proses itu berjalan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada.
"Setiap calon penghulu itu bisa dipastikan saling mengenal dan ada hubungan kekeluargaan satu dengan yang lainnya. Makanya kita minta para calon yang akan mengikuti pilpeng untuk tidak saling menjatuhkan, karena pilkades merupakan sebuah demokrasi yang harus dihormati dan biarlah prosesnya berjalan sesuai dengan ketentuan berlaku, "pesannya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 19 Juli 2017
Reporter: M Syawal
Editor: Nandra F Piliang