RIAUMANDIRI.co - Protein adalah nutrisi terpenting bagi tubuh yang berguna sebagai sumber energi, bekerja sebagai neurotransmiter dan pembawa oksigen dalam darah (hemoglobin).
Kecukupan protein bagi tubuh (45-55 gram sehari) bisa kita penuhi dengan mengkonsumsi daging, ikan, telur, serangga (yang bisa dimakan), susu, biji dan kacang-kacangan, roduk kedelai, ekstrak jamur dan masih banyak lagi sumber protein lainnya.
Tak sedikit orang yang memilih memperbanyak asupan protein dan mengurangi lemak serta karbohidrat untuk menurunkan berat badan. Pada dasarnya diet ini memang efektif menurunkan berat badan, tetapi tidak direkomendasikan dilakukan dalam jangka panjang.
Berikut ini adalah efek samping negatif saat tubuh kelebihan protein.
1. Kelebihan berat badan
Salah satu tanda yang paling mudah dilihat dan dikenali adalah berat badan melonjak. Mendapat banyak asupan protein dengan jumlah besar dapat menjadi baik dan juga sebaliknya. Jika Anda ingin membentuk otot dan mendapatkan berat badan untuk melakukan itu, peningkatan asupan protein bisa membantu.
2. Masalah ginjal
Ginjal sebagaimana fungsinya yakni menyaring seluruh racun yang dihasilkan dari makanan.
Jika Anda banyak mengonsumsi makanan dalam satu jenis, artinya Anda secara tidak sadar memerintahkan ginjal Anda untuk bekerja lebih keras lagi untuk menyaring racun yang ada di dalamnya. Kita disarankan untuk mengonsumsi beragam jenis makanan.
3. Dehidrasi
Bila ginjal Anda menjalani proses pengelolaan racun, salah satu produk yang dilepaskan adalah nitrogen urea darah. Pada gilirannya, tubuh Anda harus menggunakan lebih banyak air untuk membersihkan zat berbahaya tersebut. Hal ini bisa menyebabkan dehidrasi serius jika asupan air minum kita kurang.
4. Kalsium tulang terkikis
Asam yang dilepaskan setiap kali Anda mengkonsumsi protein sulit dicerna tanpa kalsium.
Telah ditunjukkan dalam banyak penelitian bahwa orang-orang yang mengkonsumsi lebih banyak protein daripada yang dibutuhkan memiliki tulang lebih lemah.
5. Masalah jantung
Diet tinggi protein memang lebih disukai banyak orang karena menganggap mereka bisa bebas mengasup protein hewani. Namun, protein terutama yang berasal dari daging merah yang mengandung lemak jenuh merupakan musuh bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
6. Mengurangi ketosis
Ketosis adalah kondisi liver manusia memproduksi keton untuk digunakan sebagai bahan bakar atau energi yang digunakan seluruh tubuh terutama otak. Ketosis terjadi ketika tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat (glukosa) sebagai sumber makanan untuk diproses menjadi energi.
Saat diet, biasanya orang akan mengurangi makanan sumber karbohidrat dan menggantinya dengan makanan sumber protein. Namun sebetulnya ini sangat merugikan. Sebenarnya lebih sehat jika kita mengasup karbohidrat kompleks dan lemak sehat.
7. Asam urat
Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung protein berbasis hewan dapat meningkatkan risiko terkena asam urat. Ini karena protein berbasis hewan memiliki kadar purin yang tinggi, yang menyebabkan kadar asam purin tinggi .(lkc/van)