RIAUMANDIRI.co - Nissan Motor mengembangkan mobil listrik murah untuk pasar Tiongkok. Ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi terutama di dua kota, Beijing dan Shanghai.
CEO Nissan, Hiroto Saikawa, mengatakan bahwa idenya adalah membuat mobil kompak di segmen A. "Konsumennya nanti adalah mereka yang mobilisasi di dalam kota dengan jarak pendek," ujarnya, dikutip dari Asia Nikkei, Senin (10/07).
Dikatakan lebih jauh bahwa Nissan ingin harga mobilnya tidak lebih dari 1,5 juta yen, atau setara Rp 175,9 juta. Ini tak lebih dari setengah harga jual mobil listrik Nissan yang sudah terlebih dulu eksis dan laris di pasaran, Leaf.
Agar membuat harganya tetap terjangkau, mobil ini akan dibangun menggunakan platform dari anggota aliansi lainnya, Renault dan Mitsubishi. Aliansi yang baru terbangun pada tahun lalu ini memang punya proyek pengembangan mobil listrik bersama untuk mengejar efisiensi.
Renault bahkan telah disebutkan bakal memperkenalkan Kwid varian listrik pada 2019 lalu. Kwid sendiri adalah crossover yang harganya sangat terjangkau.
Lantas apakah mobil ini bakal diekspor ke luar Tiongkok? Kalau melihat kecenderungan pasar di sana, kemungkinannya memang kecil. Apalagi pada 2014 lalu Nissan pernah membuat Venucia e30 yang memang secara eksklusif hanya dijual di sana.
Nissan dan aliansinya tidak akan sendirian. Pasalnya, pabrikan Jepang lain telah merencanakan hal serupa. Honda bakal merilis mobil listrik di Negeri Tirai Bambu itu pada 2018. Pun demikian dengan Toyota. Tapi memang, satu-satunya yang menjanjikan mobil murah adalah Nissan.(olc/van)