"Impian Kami Punya Jembatan Kini Telah Terwujud"
KUANSING (RIAUMANDIRI.co) - Rasa gembira dan haru tidak bisa disembunyikan oleh ribuan warga Pangean dan Inuman saat Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman hadir meresmikan jembatan Pangean di Kabupaten Kuantan Singingi, Selasa (18/4).
Ya betapa tidak, sudah berpuluh tahun dan untuk pertama kalinya mereka merasakan bagaimana merasakan infrastruktur yang selama ini mereka idam-idamkan. Kini mereka tidak perlu lagi mengeluarkan uang dari kantong mereka untuk menyebarang sungai, yang memisahkan desa mereka menuju desa seberang ataupun menuju Kota Taluk Kuantan.
Boleh dikatakan, desa mereka yang selama ini disebut terisolir kini tidak lagi, karena sudah bisa dilalui kendaraan roda empat dan ke kendaraan besar lainnya, yang bisa meningkatkan perekonomian mereka.
Untuk menuju desa-desa yang terisolir seperti, desa Pulau Tengah, seberang desa padang tanggung, desa Teluk Pauh, Padang Tunik, desa Pembatang, desa Tanah Pekali, desa Pulau Deras, dan desa-dea lainnya. Mereka harus menyeberangi Sungai Kuantan, dengan menggunakan Kompang (perahu rakit ditarik dengan menggunakan tali).
Untuk menyeberang warga harus membayar Rp1000 untuk sekali menyeberang. Belum lagi kendaraan rod dua yang harus membayar Rp5000 untuk sekali menyeberang. Sedangkan untuk roda empat sama sekali tidak bisa masuk ke desa meraka. Butuh waktu 15 menit untuk menyebrang dengan menggunakan Kompang.
Warga desa Pulau Tengah, Ida, mengatakan, impian mereka untuk memiliki jembatan kini telah terwujud. Kehidupan mereka yang sudah berpuluh tahun menggunakan Kompang, kini hanya menjadi kenangan dimasa lalu. Bahkan kini desa merek sudah masuk kendaraan roda empat.
"Senang dan haru, Alhamdulillah, jembatan yang kami impikan kini terwujud. Pak Gubernur juga datang meresmikannya, walau sudah lima bulan kami sudah merasakan jembatan ini. Kompang tinggal kenangan kami," kata Ida.
Hal yang sama juga disampaikan Maimunah, yang berusi 50 tahun. Sejak ia kecil merasakan bagaimana sulitnya menyeberang menggunakan Kompang, dan harus membayar. Kini anak-anaknya dan keluarga yang lain menikmati jembatan yang cantik. Bahkan menjadi tempat nongkrong anak-anak muda di kala senja hari.
"Biasonyo (biasanya) kami menyebrang bayar seribu, kalau pakai motor lima ribu. Kini ndak lai (sekarang tidak lagi perlu bayar), jembatan yang dibangun ni cantik, bahkan anak-anak kami setiap sore bermain di jembatan ni," kata Maimunah, warga Desa Pulau Tengah dengan logat melayu Kuansingnya.
Maimunah, dengan membawa cucunya yang berusia 4 tahun ini, sengaja datang melihat Gubernur Riau, meresmikan jembatan yang sudah bisa digunakan sejak bulan Januari 2017 yang lalu.
"Baru kali ko melihat Gubernur, biasonyo gambarnyo yang nampak. Kini dah tau sama Gubernur, Alhamdulillah terimakasih pak Gubernur," ucap Maimunah.
Sementara itu, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, mengatakan dalam sambutannya, target Pemerintah Provinsi Riau untuk menghilangkan daerah terisolir di seluruh wilayah Riau, terus digesa, dengan membanguan infrastruktur berupa jalan dan Jembatan.
"Pemprov Riau, sangat memperhatikan Kuansing, dan sekarang ada dua jembatan yang menghubungi dua kecamatan dan desa-desa sebrang sungai. Jembatan yang diresmikan di Pangean ini menghambiskan anggaran sebesar Rp 48 miliar. Sedangkan Jembatan Iniman Rp33 miliar. Saya berharap dua jembatan ini bisa dijaga dengan baik," ucap Gubri yang disambut tepuk tangan meriah dari warga Pangean.
Lebih jauh dikatakan Gubri, sejauh ini dengan dibangunnya infrasatruktur jembatan bagi daerah terisolir di wilayah Riau, sudah menghubungkan desa-desa, dan ada peningkatan serta kemakmuran bagi masyarakat. Perekonomian meningkat, dengan berjalan normalnya roda perekonomian di desa-desa.
"Jembatan menghubungkan desa-desa di Kuansing, ada peningkatan dan kemakmuran masyarakat. Untuk 2017 ini, masi ada Rp125 miliar lagi bankeu yang akan diserahkan ke Kuansing. Diantaranya untuk pendidikan dan kesehatan yang ditangani Provinsi, dalam rangka membangun daerah untuk kesejahteraan masyarakat," kata Gubri.
Terpisah, Bupati Kuansing, Mursini, mengatakan, ada 11 Kecamatan di Kuansing ini dan dipisahkan oleh Sungai-sungai. Dengan adanya bantuan dari Provinsi untuk infrastruktur, meringankan daerah untuk membantu masyarakat.
"Jembatan ini menghubungkan beberapa desa, keinginan dan impian masyarakat saat ini telah terwujud. Jembatan ini memperpendek wilayah yang berada di seberang sungai kuantan. Masyarakat dan pemerintah akan merawat dan pelihara jembatan, sehingga dapat membantu memperlancar arus, dan meningktakan perekonomian," kata Mursini.
Untuk diketahui, pembangunan jembatan Pangean ini menggunakan APBD Riau tahun 2016, dengan panjang jembatan 320 meter dengan lebar 7 meter. Sedangkan jembatan Inuman, panjang 340 meter dan lebar 7 meter.
Turut hadir pada acara peresmian jembatan, Anggota DPRD Riau, Supriati, Asisten II Setdaprov Riau, Masperi, Kadispor Riau, Doni Aprialdi, Wakil Bupati Kuansing Halim, serta unsur Forkopimda Kabupaten Kuansing. (nur/adv)