PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Permintaan daging jelang hari raya Idul Fitri diperkirakan akan meningkat dari hari biasa, baik daging ayam maupun daging sapi. Karena itu, DPRD meminta agar Pemko Pekanbaru melalui Distanak, perlu mengantisipasi jangan sampai terjadi spekulasi harga daging di pasaran.
Selain itu, diperlukan juga pengawasan masuknya daging ilegal atau daging yang tidak layak konsumsi. "Kita minta Distanak harus bisa memastikan stok daging aman tersedia. Karena biasanya permintaan masyarakat masih tinggi di pasaran di Bulan Puasa dan Lebaran nanti," tegas anggota Fraksi PAN DPRD Pekanbaru Puji Daryanto, Senin (12/6).
Disebutkan Puji, seperti biasanya di pasaran saat Bulan Ramadhan dan jelang Lebaran, ada permainan harga. Apalagi nanti stok daging menipis, sehingga oknum pedagang bisa permainkan harga.
"Pemko khususnya instansi terkaitnya seperti Diperindag dan Distanak, diminta agar benar-benar mengawasi. Terutama penimbunan daging, daging tidak layak konsusmsi, daging ilegal, seperti daging celeng," katanya.
Politisi PAN ini mengatakan, Distanak diharapkan bekerjasama dengan tim yustisi, seperti Satpol PP untuk mengawasinya.
Menurutnya, dinas terkait kapan perlu turun ke setiap pasar. Selain itu untuk memastikan kondisi daging yang layak itu, instansi ini perlu juga turun ke rumah potong hewan (RPH) dan distributor, untuk memastikan distribusi dan penjualan daging lancar.
"Apalagi jelang Lebaran nanti, jika tidak dipantau, harganya bisa naik 50 persen bahkan dua kali lipat. Oknum pedagang bisa juga menjual daging yang tidak layak. Ini lah yang harus diantisipasi. Jika pun pedagang mau menaikkan harga, jangan terlalu tinggi," pintanya.
Meski demikian, agar situasi ini bisa terkendali dengan baik, Distanak mulai sekarang harus mengawasinya secara intens. Bagi pedagang yang melanggar aturan, bisa dikenakan sanksi sesuai aturan hukum yang berlaku
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 13 Juni 2017
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang