TEMBILAHAN (HR)–Terhentinya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Parit 23 oleh PT Adikarya di Kabupaten Indragiri Hilir, akan dilanjutkan kembali pada bulan Mei mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Tengku Eddy, Selasa (24/2).
Ia menjelaskan, dalam pengerjaannya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dikerjakan PT Adikarya terhenti sejak bulan September dikarenakan adanya permasalahan antara PT Adikarya dengan PLN Tembilahan.
“Sejak bulan September kontraktor PT Adikarya sudah tidak ada lagi di lapangan, karena adanya permasalahan antara PT Adikarya dan PLN, saya sendiri tidak mengetahui apa permasalahannya,” jelasnya.
Lebih jauh ia jelaskan, PT Adikarya akan melanjutkan pengerjaan PLTU Parit 23 pada bulan Mei mendatang. Hal itu disampaikan Humas perusahaan tersebut. “Saya baru kedatangan tamu dari perwakilan Humas PT Adikarya yang mengatakan akan melanjutkan pengerjaan PLTU Parit 23 pada bulan Mei tahun ini,” lanjut Eddy.
Dari pertemuan itu, PT Adikarya berjanji Desember 2015, pengerjaan PLTU bisa ditargetkan rampung dan dapat dioperasikan untuk menambah daya listrik di Kabupaten Inhil, yang sekarang ini masih defisit 13 MW.
Dikatakan, PLTU yang dibangun memiliki kapasitas 14 MW dan ia harapkan PLN bisa lebih memaksimalkan dalam pembangunan PLTU, guna menabah daya listrik Kabupaten Inhil.
“Dari lahan yang disediakan, PLN belum mengunakan secara keseluruhan, sedangkan lahan yang disediakan seluas 10 hektare, yang artinya PLN masih bisa membangun dan menambah kapasitas listrik lebih besar lagi,” terangnya.
Dari hasil laporan per Januari dalam pengerjaan PLTU Parit 23 oleh PT Adikarya, sudah 65,68 persen, artinya PLTU yang ada di Kabupaten Inhil sudah hampir selesai dibangun. Ia berharap, pengerjaannya bisa selesai sesuai janji PT Adikarya akhir tahun ini. (mg4)