PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam forum paguyuban mahasiwa se Riau, menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Riau, Rabu (24/5). Mereka menuntut bantuan pendidikan bagi mahasiswa tahun 2016 segera dibayarkan.
Aksi demo puluhan mahasiwa ini berlangsung dua jam, dan tidak kunjung diterima oleh perwakilan Pemprov Riau. Akibatnya, sempat terjadi aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang mengawal aksi demo. Kejadian saling dorong dengan aparat Kepolisian terjadi karena puluhan mahasiswa memblokir jalan Sudirman, dan menyebabkan kemacetan panjang.
Setelah lebih dari dua jam menunggu, akhirnya aksi demo puluhan mahasiswa dari forum paguyuban Mahasiswa se Riau, diterima oleh Pemprov Riau yang diwakili oleh Asisten I Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie.
Puluhan mahasiswa ini pun langsung menyambut dengan tepuk tangan, dan meminta Ahmad Syah, duduk bersama mahasiswa di pagar pintu gerbang Kantor Gubernur. Mahasiswa pun membacakan tuntutan mereka kepada Ahmad Syah untuk disampaikan kepada Gubernur Riau.
Berikut tuntuan forum mahasiswa paguyuban se Riau:
Meminta kepada Pemprov untuk menyelesaikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa Riau tahun 2016 yang mencapai Rp5,74 miliar. Diduga ada penyelewangan anggaran oleh Pemprov Riau.
Transparasi bantuan pendidikan dan akan melaporkan kepada BPK dan KPK untuk diaudit. Dan terakhir meminta kepada Gubernur Riau untuk meminta maaf dan tidak mengulangi hal yang sama pada tahun 2017 ini.
"Kami minta apa yang menjadi tuntutan kami ini dipenuhi oleh Pemprov Riau. Jika tidak maka kami akan melalukan aksi demo yang lebih besar lagi," ungkap Korlap aksi, Zulkarnaini.
Ahamd Syah Harrofie, langsung menjawab apa yang menjadi permintaan dari mahasiswa. Pemprov Riau, untuk tahun 2016 lalu, tidak jadi menganggarkan bantuan pendidikan bagi mahasiswa Riau. Hal tersebut dikarenakan anggaran yang ada tidak mencukupi untuk diberikan bagi 25 persen dari jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 22 ribu mahasiswa, tahun 2016 lalu.
"Awalnya memang kita sudah menyiapkan anggaran untuk bantuan pendidikan bagi mahasiswa. Namun setelah dilakukan hearing dengan DPRD tahum 2016 ternyata anggarannya tidak mencukupi untuk diberikan kepada 25 persen dari jumlah mahasiswa yang mendaftar," ujar Ahamd Syah.
"Anggaran yang tersedia hanya sebesar Rp7 miliar, bagi 2000 mahasiswa, sedangkan yang dibutuhkan itu sebesar Rp16 miliar, sehingga tidak mencukupi dan dibatalkan. Namun untuk bantuan mahasiswa pada tahun 2015 yang lalu telah diserahkan pada APBD murni tahun 2016," jelas mantan Pj Bupati Bengkalis ini.
Untuk tahun 2017 ini, Pemprov Riau kembali akan memberikan bantuan pendidikan bagi mahasiswa Riau, namun sistemnya berbeda, yakni dengan bekerjasama dengan universitas. Nanti akan diverifikasi sesuai dengan data yang diserahkan oleh universitas.
"Pada 2017 disepakati dimasukkan di APBD Perubahan, kerjasama dengan perguruan tinggi yang belum terakomodir diverifikasi dan dianggarkan di APBD Perubahan 2017, sesuai dengan data yang lengkap," jelas Ahamd Syah.
Usai mendapatkan penjelasan dari Asisten I Setdaprov Riau, puluhan mahasiswa bubar dengan tertib, dan meminta kepada Pemprov untuk menyelesaikan apa yang menjadi tuntutan mereka.
Reporter: Nurmadi
Editor: Nandra F Piliang