PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Tidak bisa dicairkan karena salah nomenklatur dalam APBD Riau Tahun Anggaran 2017, mengakibatkan Bantuan Operasional Sekolah Daerah Provinsi Riau untuk tingkat SMA sederajat berpeluang dianggarkan kembali di APBD Perubahan.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi E DPRD Riau, Aherson, Selasa (23/5). Dikatakan Aherson, BOSDa yang sudah dialokasikan di APBD murni 2017 sebesar Rp134 miliar diharapkan dapat membantu sistem pembiayaan pendidikan di Riau. Namun hingga kini anggaran ratusan miliar rupiah itu belum dapat dicairkan.
Pasalnya, dana yang seharusnya sudah mulai bisa digunakan awal tahun 2017 ini masih terkendala peraturan yang disebabkan terjadi salah nomenklatur dalam APBD Riau tahun 2017. Hal tersebut membuat Aherson heran, karena ini sudah menjadi pekerjaan dan program rutin di Dinas Pendidikan setiap tahunnya.
Pihak Disdik Riau, menurutnya, harus mencarikan jalan keluarnya. Kalaupun tidak ada solusi maka terpaksa dianggarkan kembali di APBD Perubahan Riau tahun 2017.
"Kalau Dinas (Disdik Riau) yang menyampaikannya, miris mendengarkanya. Kok bisa salah (nomenklatur). Bahasa itu ke depan tidak boleh muncul lagi. Karena itu sudah menjadi tugas mereka," kata Aherson.
Lebih jauh Aherson menjelaskan, bagian pengajuan penganggaran itu merupakan tugas di Disdik Riau. DPRD Riau sendiri, kata Aherson, membahas dan menyetujui anggaran yang diajukan. Tugas teknis di Disdik Riau adalah mencari nomenklatur kegiatan yang diajukan di APBD Riau.
"Kita akan membahasnya juga dalam pertemuan dengan Dinas Pendidikan pekan depan. Selain itu juga akan masalah guru honor, dan lainnya terkait bidang Pendidikan di Riau," pungkas Politisi Partai Demokrat asal Kuantan Singingi itu.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 24 Mei 2017
Reporter: Dodi Ferdian
Editor: Nandra F Piliang