Aksi Damai Masyarakat Teluk Binjai ke PT SAU Berujung Bentrok

Kamis, 18 Mei 2017 - 17:55 WIB
Bentrok Warga dengan Sekuriti PT SAU
Teluk Meranti (RIAUMANDIRI.co) - Berawal dari wanprestasi atau melanggar kesepakatan oleh PT Selaras Abadi Utama (SAU), massa yang terdiri dari masyarakat Desa Teluk Binjai Kecamatan Teluk Meranti, Kabupatan Pelalawan, melakukan aksi damai di pos sekuriti areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT SAU, Kamis (18/5/2017).
 
Namun aksi damai tersebut berujung pada tindakan berutal sekuriti PT SAU terhadap masyarakat, dengan menyemprotkan sejenis cairan ke arah massa, yang menyebabkan 6 orang masyarakat mengalami cedera.
 
Aksi damai ini dimulai dari pukul 09.00 WIB oleh sekitar 250 massa, pada awalnya berjalan secara damai dan tertib. Massa dalam orasinya meminta pihak PT SAU untuk menghentikan dulu proses pemanenan pohon akasia di areal desa Teluk Binjai sebagai mana yang sudah disepakati pada April 2017 lalu.
 
"Saat itu kedua belah pihak sepakat menghentikan kegiatan pemanenan sampai adanya solusi atas tuntutan masyarakat Desa Teluk Binjai yang meminta agar PT SAU merealisasiakan kesepakatan tentang fee kayu dan pengukuran ulang areal konsesi yang hingga kini belum ada kejelasan” ungkap Bahari Kordinator Jaringan Masyarakat Gambut Riau (JMGR) Kecamatan Teluk Meranti Kab. Pelalawan.
 
Bentrok antara masyarakat dengan petugas keamanan dari PT SAU tersebut dipicu oleh aksi saling dorong oleh puluhan sekuriti yang ingin membubarkan massa yang meminta agar penghentian kegiatan perusahaan dan mengeluarkan 39 alat berat perusahaan dari areal desa Teluk Binjai.
 
"Namun, sekitar pukul 11.00 WIB sekuriti perusahaan menyemprotkan sejenis cairan ke arah massa. Sehingga menyebabkan 6 orang masyarakat mengalami kesakitan dan tidak bisa melihat, selain itu security juga mengunakan benda tumpul dan tameng untuk memukul mundur masyarakat” Tambah Bahari.
 
Hingga pukul 16.30 WIB tadi, massa masih berada di areal kejadian untuk menunggu pihak manajemen dari PT SAU menemui mereka.
 
Editor: Nandra F Piliang

Editor:

Terkini

Terpopuler