SAMPIT (RIAUMANDIRI.co) -Jumiati (50) korban tenggelam akibat karamnya sampan bermesin di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Jasad korban sudah ditemukan dan sudah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Jasad ditemukan masih di sekitar lokasi kejadian," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Kotawaringin Timur AKP Andreas di Sampit, Minggu (7/5).
Dirilis dari okezonenews, Jumiati tenggelam dan hilang setelah sampan bermesin yang ditumpanginya bersama Hermansyah suaminya, karam diterjang gelombang pada Sabtu 6 Mei sekira pukul 14.00 WIB. Saat itu sampan bermesin yang mereka tumpangi mengangkut sekitar 200 butir kelapa, beberapa tabung gas dan beras.
Mereka bertolak dari Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan hendak menjual kelapa ke Sampit. Ketika di perairan Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, mereka berpapasan dengan bus air atau "longboat" tujuan Pegatan Kabupaten Katingan. Laju "longboat" menimbulkan gelombang cukup besar dan menerpa mereka. Sampan bermesin yang sedang sarat muatan itu pun langsung karam bersama barang dan penumpangnya.
Hermansyah ditolong warga sekitar satu jam setelah kejadian, sedangkan Jumiati hilang tenggelam. Hermansyah sempat melihat istrinya berpegangan pada tabung gas yang mengapung, namun kemudian menghilang.
Pencarian dilakukan tim gabungan dari Kepolisian bersama Badan SAR Nasional dan warga. Jenazah Jumiati ditemukan pada Minggu sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung diserahkan kepada keluarga.
"Jenazah dibawa ke rumah keluarga mereka di Gang Damai Jalan Haji Juanda Desa Pelangsian untuk langsung dimakamkan," kata Andreas. Kejadian ini masih diselidiki polisi. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai agar terhindar dari bahaya.