RENGAT (RIAUMANDIRI.co) - Perampok bersenjata api kembali beraksi di Inhu, kali ini di Dusun Katipo, Desa Pauhranap, Kecamatan Peranap. Pelaku berjumlah enam orang dan berhasil membawa dua unit sepeda motor.
Informasi yang berhasil dirangkum, peristiwa perampokan itu terjadi dini hari kemarin, Selasa (25/4/17) sekira pukul 02.00 WIB. Rumah korban juga merupakan pool bus tujuan Medan- Jakarta.
Peristiwa bermula saat korban Lamria br Manalu (59) sedang istrirahat di rumahnya sambil menonton televisi sambil tuduran. Korban dikejutkan dengan hadirnya enam orang yang sudah ada di dalam rumahnya dan langsung mengancam dirinya.
Tiga dari lelaki asing itu langsung mencekik leher korban sambil menodongkan senpi yang kemudian diduga jenis FN warna hitam. Kemudian dua perampok lain mengikat kedua tangan dan kaki korban dengan menggunakan kain gorden dan serbet.
Seorang lagi memukul korban di bagian muka dan mulut serta menutup mulut korban dengan lakban dan mengancam akan membunuh Lamria jika dirinya berteriak. "Mana lebih penting harta atau nyawamu," ucap korban menirukan kata-kata perampok.
Di bawah ancaman akan dibunuh, korban dipaksa memberitahukan tempat penyimpan uang. Dari dalam tas, kawanan rampok ini berhasil menggondol uang tunai sebesar Rp5 juta dan beberapa benda berharga lainnya, seperti 2 jam tangan, handphone, mesin air, gitar, 10 slop rokok dan uang di dalam laci kedai korban sebesar Rp120 ribu.
Selain itu, enam pelaku ini juga mengambil 2 unit sepeda motor Honda Mega Pro dan Supra Fit, milik penumpang bus yang dititipkan ke korban karena yang bersangkutan sedang pulang kampung.
Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni SIK membenarkan adanya perampokan dan diketahui setelah adanya laporan dari korban ke Mapolsek Peranap. "Ikatan korban akhirnya lepas setelah korban berhasil ke rumah tetangganya Usman Manik dan saksi akhirnya melepaskan seluruh ikatan korban," kata Kapolres, Rabu (26/4).
Diungkapkan Kapolres, saat ini kasus sedang dalam penyelidikan. Namun korban tidak mengenali wajah pelaku karena saat kejadian rumah dalam keadaan gelap karena semua lampu dimatikan, hanya diterangi oleh cahaya televisi, sehingga wajah para pelaku tidak terlihat jelas oleh korban.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 27 April 2017
Reporter: Eka BP
Editor: Nandra F Piliang