TELUK KUANTAN (RIAUMANDIRI.co) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuansing, menyebutkan, angka kemiskinan di kabupaten tersebut pada 2017 ini diprediksi akan meningkat dari tahun sebelumnya. Hal itu akibat dampak dari anggaran APBD yang belum terserap di tengah masyarakat.
Saat dikonfirmasi oleh riaumandiri.co, Kamis (20/4) di kantornya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kuansing, Khairunas, mengatakan, angka kemiskinan di Kuansing pada periode tahun 2015-2016 padahal sudah menurun.
Penurunan ini disebabkan karena dari sektor jasa pemerintahan, pedagangan, pertanian dan perkebunan yang berjalan normal atau kondusif, penurun ini mencapai 0,5-0,7 persen. Jumlah angka garis kemiskinan tahun 2015 sebanyak 441.315 jiwa.
Untuk tahun 2016-2017 BPS sedang melakukan pencacahan. Namun dengan keadaan APBD murni Kabupaten Kuansing 2017 yang sampai saat ini belum disahkan, dinilai bisa berdampak kepada peningkatan angka kemiskinan. Hal ini disebabkan sektor jasa pemerintahan belum berjalan.
Pihaknya melihat, sektor perdagangan, sektor perkebunan dan pertanian, saat ini masih sangat lesu, sehingga belum berdampak positif dan diyakini juga belum bisa menopang perekonomian masyarakat kecil.
"Tentunya dengan belum disahkan APBD Murni 2017 ini, pastinya akan berdampak pada angka garis kemiskinan di Kuansing, angka ini kami prediksi bisa saja naik pada tahun ini, walaupun demikian, ini baru perkiraan sementara saja," tuturnya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 21 April 2017
Reporter: Suandri
Editor: Nandra F Piliang