JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Ketua Perkumpulan Indo Digital Volunteer, Anthony Leong, melaporkan sejumlah akun media sosial dianggap memecah bela masyarakat jelang pencoblosan Pilgub DKI putaran II. Banyak akun diduga buzzer mereka laporkan, dari kubu Ahok-Djarot maupun Anies-Sandi.
"Kami melaporkan pendukung atau buzzer Ahok- Djarot dan ada juga dari pendukung Anies-Sandi. Kami hadir sebagai pemerhati new media menginginkan konten yang ada di media sosial menyejukkan dan tidak ada oknum yang sengaja mau memecah belah," kata Anthony Leong dari keterangannya yang diterima riaumandiri.co, Jumat (14/4).
Salah satu akun dilaporkan @CangHaris. Akun Twitter itu diduga pendukung Anies. Namun, mereka juga telah lakukan klarifikasi, dan kubu Anies membantahnya.
"Isi tweetnya isu-isu agama seperti ini. katanya mereka yang masang, tapi setelah kami klarifikasi ke tim Anies-Sandi katanya bukan dari mereka. Dan dari tim Anies-Sandi sudah laporkan akun ini ke bawaslu. Harapan anak muda yang inginkan perubahan tak ingin sosmed diisi yang beginian," tutur Anthony, yang juga Pakar Digital Marketing.
Selain itu, pihaknya juga melaporkan akun @hallojakarta. Di mana akun ini mengunggah sesuatu hal dianggap menghina Ketua MPR Zulkifli Hasan.
"Yang ketiga, akun @hallojakarta. Bayangin ketua MPR sebagai ketua lembaga tinggi negara disebut begitu (dalam posting ada gambar manusia purba). Saya yakin pihak kepolisian akan bekerja secara profesional untuk hal ini," ujarnya.
Editor: Nandra F Piliang