TELUK KUANTAN (riaumandiri.co) - Masyarakat ditiga kecamatan mulai Sentajo Raya, Pangean dan Logas Tanah Darat di Kabupaten Kuansing mengeluhkan kurangnya perawatan jalan yang dilakukan PT Citra Riau Sarana (CRS) mulai dari Simpang Sako-Bumi Mulia sepanjang lebih kurang 31 kilometer.
Padahal, sebelumnya pihak perusahaan sudah berjanji akan melakukan perawatan terhadap ruas jalan yang dilalui yang merupakan akses menuju beberapa desa ditiga Kecamatan tersebut.
PT CRS yang memiliki tiga Pabrik Kelapa Sawit (PKS) didaerah tersebut menggunakan ruas jalan ini untuk mengangkut hasil CPOnya keluar dari perusahaan dan juga mengangkut hasil sawit serta pupuk namun ruas jalan kurang dilakukan perawatan sehingga merugikan kepada masyarakat yang menikmati jalan rusak dan hancur.
Hal tersebut disampaikan anggota DPRD Kuansing Solehuddin, Rabu (5/4).
"Sudah ada MoU antara perusahaan dengan masyarakat, kalau perusahaan akan melakukan perawatan terhadap ruas jalan sepanjang 31 kilometer yang digunakan untuk akses mobil perusahaan baik keluar mengangkut produksi maupun kedalam perusahaan," ujar Solehuddin.
Dalam MoU yang dibuat PT CRS dengan masyarakat, selain akan melakukan pemeliharaan jalan, juga perusahaan akan melakukan peningkatan terhadap ruas jalan yang dilalui tersebut.
"Nyatanya hingga detik ini tak ada peningkatan, bahkan pemeliharaan yang dilakukan tidak maksimal sehingga ruas jalan selalu rusak," ujar politisi Gerindra ini.
Disampaikan Solehuddin, setiap kondisi hujan masyarakat di saat selalu mengeluh jalan rusak karena tidak ada peningkatan hanya perawatan itupun tak maksimal.
"Bisa dipastikan tiap hujan pasti rusak, tahun kemarin itu rusak, jalan 31 kilometer ini melintasi desa Sako, Sungai Langsat, Sukaraja, Kuantan Sako dan Bumi Mulia, ada tiga kecamatan yang dilalui," katanya.