PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sigit Yuwono ST, mengingatkan agar satuan kerja di Pemko Pekanbaru, memiliki terobosan baru dengan sistem jemput bola untuk mengejar target pencapaian PAD sesui sektor masing-masing.
Tidak tercapainya target PAD ini kata Sigit, berdampak kepada pembangunan Kota Pekanbaru. Contohkannya salah satu PAD dari sektor reklame. "Seperti PAD dari sektor reklame misalnya, Tentunya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bisa melakukan terobosan lah. Masa dari target Rp 92 miliar, tidak sampai 50 persen tercapai, hanya 15 persen. Ini kita sayangkan. Padahal sesuai kondisi lapangan, jika dilihat jumlah reklame di kota ini capai ribuan. Jika ini di matangkan, tentu akan menjadi sumber PAD yang cukup besar," kata Sigit Yuwono saat berbincang dengan wartawan, Rabu (5/4).
Dikatakan Sigit, tidak tercapainya terget yang ditentukan itu, tentu tidak ada alasan bagi Bapenda. Seperti keberadaan reklame misalnya, pemilik toko sudah banyak yang pindah, dan tiang reklame yang ditinggalkan tak memiliki izin. "Intinya, apakah pegawai Dispenda bekerja atau tidak. Karena kita yakin jika Satker ini serius, setidaknya dari target yang ditetapkan, setidaknya 60 persen pemasukan akan dapat " tegas Sigit Yuwono.
Lebih lanjut dipaparkan Sigit Yuwono, agar target PAD bisa dicapai, pegawai Bapenda jangan hanya duduk manis saja di kantor, tapi harus jemput bola ke lapangan. Dia juga meminta kepada Bapenda, untuk memastikan setiap billboard dan reklame membayar kewajibannya per tayang, harus membuat terobosan jitu.
Bahkan Bapenda harus berani menegakkan aturan. Bagi mereka yang tidak patuh, evaluasi izinnya. Jika tetap membandel tebang langsung billboard-nya. Lebih dari itu, bagi investor yang akan mendirikan tiang billboard, harus disertakan uang jaminan.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 06 April 2017
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang