BENGKALIS (riaumandiri.co)-Masyarakat Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, dihebohkan dengan penemuan mayat Bayu Santoso (27). Pria berbadan tegap itu ditemukan tewas dalam kondisi tragis, karena sudah dipotong-potong alias dimutilasi.
Mayatnya ditemukan dalam koper yang disimpan dalam sebuah drum plastik berwarna biru di sebuah ruko, Senin (27/3) sekitar pukul 00.15 WIB. Sedangkan pelakunya diduga adalah Hr (31) yang merupakan pemilik tempat biliar di daerah itu. Saat ini, pelaku masih dalam buruan aparat Kepolisian.
Korban Bayu diketahui warga Jalan Datuk Laksamana RT01/RW 01 Desa Tanjung Medang, Rupat Utara. Sehari-hari, ia bekerja di dealer sepeda motor di Pangkalan Nyirih, Kecamatan Rupat Utara, kabupaten Bengkalis.
Sejauh ini, aksi pembunuhan itu diduga karena Bayu dililit utang dengan Hr. "Saya dapat informasi korban miliki utang dengan pelaku Hr. Ia sering bermain biliar di tempat milik pelaku. Kalau pekerjaan sehari-hari, ia bekerja di salah satu dealer motor," ungkap Mansur, warga Rupat, Selasa (28/3).
Pembunuhan sadis itu baru diketahui setelah Andreas alias Gondrong, melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Rupat. Gondrong merupakan saksi mata pembunuhan disertai mutilasi tersebut. Dari Gondrong pula, petugas mendapat keterangan bahwa pelaku pembunuhan disertai mutilasi sadis itu diduga dilakukan Hr.
Dalam keterangannya kepada aparat Kepolisian, Gondrong mengungkapkan, sebelum aksi pembunuhan itu terjadi, pada Jumat (24/3) sekitar pukul 23.00 WIB, ia diminta Hr datang ke tempat biliar miliknya yang berada di Jalan Riau, Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara.
Sampai di lokasi biliard, Hr kemudian memintanya menghubungi korban Bayu Santoso. Tidak berselang lama korban datang dan pelaku langsung mengunci pintu ruko dari dalam. Pada saat itu, korban duduk di kursi depan meja biliar.
Hr kemudian masuk ke kamar mandi. Saat keluar, ia sudah membawa dua bilah pisau dan langsung menikam punggung korban dari belakang. Melihat aksi sadis itu, korban ketakutan dan langsung lari keluar ruko. Ia kemudian sempat bersembunyi di hutan sekitar perkampungan. Diduga, setelah Bayu tak bernyawa, Hr melanjutkan aksinya dengan memutilasi tubuh korban.
Sementara itu, Gondrong, baru berani keluar dari hutan tempat persembunyiannya, setelah merasa situasi aman. Begitu keluar, ia langsung melaporkan apa yang dilihatnya ke Mapolsek Rupat Utara, Senin (27/3) sekitar pukul 00.15 WIB. Dari sana, aksi mutilasi terhadap Bayu pun terungkap dan membuah heboh warga di kawasan itu.
Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Zulkarnaen Adinegara menegaskan, saat ini jajarannya tengah memburu pelaku pembunuh disertai mutilasi tersebut.
Menurut Kapolda, tim terus bergerak guna mendeteksi keberadaan pelaku. "Tersangka masih dalam pengejaran dan tim sedang melacak keberadaan pelaku. Kita minta doanya semoga Polisi dimudahkan menangkap tersangka tersebut," ungkap Kapolda.
"Ancamannya kalau membunuh secara kejam seperti itu sampai hukuman mati atau penjara seumur hidup," tegas Zulkarnaen. (man)