BENGKALIS (RIAUMANDIRI.co) - Kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis mempertanyakan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang sejak Januari belum ada kejelasan. Padahal TPP tersebut sangat ditunggu untuk membiayai berbagai kebutuhan sehari-hari.
"Memang untuk gaji walau sempat terlambat, sekarang sudah dibayar hingga Maret. Namun sama-sama taulah, kalau gaji ini kami terima sudah tak seberapa lagi, karena langsung dipotong untuk bayar hutang bank,” ujar salah seorang ASN, yang akrab disapa Dedi kepada wartawan, Selasa (21/3).
Dikatakan, dari gaji yang ia terima perbulan, bersih sampai ditangan hanya kisaran Rp500 ribuan, karena sisanya untuk bayar hutang bank. Dengan jumlah hanya segitu, dirinya terpaksa pontang panting cari tambahan lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya terpaksa pinjam di bank untuk beli tanah dan buat rumah. Kalau nunggu gaji terkumpul, tak kan terbuat rumah,” katanya lagi.
Berbeda dengan ASN lainnya, yang terpaksa menjual tanah untuk menyambung hidup dan biaya kuliah dua orang anaknya. Pria yang enggan namanya dieskpos ini mengatakan, selama ini ia mengandalkan insentif atau TPP untuk biaya kuliah anaknya. Sementara gaji, walau tidak terima penuh, masih bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sebenarnya tak cukup, tapi kita cukup-cukupkan. Yang penting masih bisa makan,” ujarnya.
Terkait dengan belum cairnya TPP, Bupati Bengkalis saat dikonfirmasi melalui Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskotik), DR Muhamamd Nasir, mengatakan, sejauh ini dirinya belum mendapat informasi dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
"Nanti saya koordinasikan dulu dengan BPKAD biar tidak salah dalam penyampaian,” ujarnya.
Saat ditanya apakah karena kas daerah sedang kosong, Nasir pun secara diplomatis mengatakan belum bisa memastikan.
"Ini pun belum bisa saya jawab. Seperti saya katakan, tentu saya tanya dulu ke BPKAD,” ujar Nasir yang saat dihubungi sedang dalam perjalanan dinas ke luar daerah.