AROSUKA (RIAUMANDIRI.co) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat, mendorong petani untuk menggunakan benih unggul bersertifikat untuk meningkatkan produksi padi, dan mempertahankan swasembada pangan pada 2017. Kepala Seksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Johardi di Arosuka, Rabu, menjelaskan benih bermutu menjadi syarat utama dalam memaksimalkan hasil produksi tanaman padi, selain dengan penanganan faktor-faktor agronomi.
Hal ini karena benih bermutu merupakan benih berlabel dengan tingkat kemurnian dan daya tumbuhnya yang tinggi. Ia menerangkan ciri benih bermutu adalah benih murni dari suatu varietas, berukuran penuh dan seragam, daya tumbuh baik, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lainnya. "Umumnya penggunaan benih bersertifikat masih belum cukup disadari manfaatnya oleh petani. Petani masih mempergunakan benih hasil turunan sebelumnya," katanya.
Sulit dan mahalnya memperoleh benih berkualitas menyebabkan petani kurang berminat untuk menggunakan benih bersertifikat. Padahal benih dengan kualitas baik dapat meningkatkan hasil produksi. Mengatasi hal ini Dinas Pertanian terus melakukan berbagai cara untuk membantu petani seperti menyediakan benih berlabel unggul dan bersertifikat, dan difasilitasi dengan benih sebar bersubsidi Rp2.500 perkilogram.
"Pemberian benih bersubsidi ini dananya berasal dari APBN," katanya. Selain itu memberikan pembimbingan kepada petani secara berkala, dan sosialisasi penggunaan pupuk yang berimbang. Beras Kabupaten Solok telah berkontribusi untuk mencukupi kebutuhan beras di Sumbar, bahkan beras asal daerah ini telah dipasarkan ke berbagai provinsi tetangga seperti Jambi, Riau dan, Batam.
Ia menyampaikan kebutuhan beras perkapita Kabupaten Solok sebanyak 112,5 kg pertahun dengan penduduk sebanyak 373.071 jiwa atau mencapai 64.373,4 ton. Sedangkan produksi beras pada 2016 mencapai 169.163 ton. "Jadi produksi beras daerah ini sudah melebihi untuk swasembada dengan surplus 104.789,6 ton," kata dia.(ant/ara)