Jakarta (RIAUMANDIRI.co) – Sandaran kepala (headrest) pada mobil bukan hanya sekedar aksesori untuk membuat leher tidak pegal ketika berkendara. Lebih dari itu, ini juga termasuk komponen keselamatan, ketika mobil mengalami benturan karena bisa mengurangi risiko cedera parah pada leher.
Iwan Abdurahman, Repair Service Manager Workshop Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, headrest berfungsi ketika mobil di tabrak dari belakang. Seketika itu juga kepala akan bereaksi ke arah belakang juga, dan headrest mencegah leher patah.
“Sandaran kepala harus pas dengan kepala bagian belakang, dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Artinya, posisi kepala jangan terlalu maju, atau bisa dikatakan kepala tegak,” ujar Iwan.
Iwan melanjutkan, kalau penyetelan sandaran kepala juga jangan terlalu tinggi dan rendah, atau bahkan dilepas. Tentu efek negatifnya akan membuat leher akan berpotensi besar mengalami cedera serius.
posisi paling atas headrest sebaiknya sejajar dengan ujung kepala, jika komponen tersebut bisa mencapainya. Jika tidak, setidaknya ujung headrest sejajar dengan bagian tertinggi telinga. Jarak antara kepala dan sandaran sebisa mungkin tidak lebih dari 4 inci.(kpc/kha)