JAKARTA (riaumandiri.co)-Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, sesuai keinginannya selama ini. Dalam pertemuan di Istana Merdeka, Kamis (9/3) siang tersebut, ada dua pesan yang dititipkan SBY kepada Presiden Jokowi.
SBY tampak mulai bertemu dan berbincang dengan Presiden Jokowi sekitar pukul 12:52 WIB di Istana Merdeka.
SBY
Saat pertemuan, Jokowi tengah mengenakan kemeja batik berwarna biru, sedangkan SBY mengenakan kemeja batik berwarna coklat. Kemudian keduanya saling berjabat tangan.
Usai pertemuan, Jokowi mengatakan, SBY sempat menyampaikan pesan kepada dirinya dalam memimpin negeri. Yakni, SBY berpesan agar tradisi politik dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan berikutnya perlu dilanjutkan. Selain itu, budaya estafet pembangunan dari pemerintahan sebelumnya pun juga perlu diteruskan oleh pemerintahan selanjutnya.
"Tadi Pak SBY sudah menyampaikan bahwa tradisi politik dari presiden sebelumnya ke berikutnya harus ditradisikan. Yang kedua berkaitan dengan budaya estafet pembangunan yang sebelumnya diteruskan oleh pembangunan presiden berikutnya," terang Jokowi.
Dengan tradisi dan budaya yang terus dilanjutkan dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan berikutnya, maka pemerintah dapat dengan mudah mencapai target yang sudah ditetapkan demi kemajuan rakyat.
Saat ditanya apakah terdapat pembicaraan yang blak-blakan dilakukan oleh kedua tokoh tersebut, Jokowi enggan membeberkan secara detail. Ia hanya menyampaikan berbagai topik dibahas dalam kesempatan ini. Baik terkait dengan kondisi politik nasional, ekonomi, dan sejumlah hal lainnya. "Masa blak-blakan, diblak-blakan ke kamu," ujar dia.
Sukses
Sementara itu, SBY mengaku senang atas pertemuan dirinya dengan Presiden Jokowi tersebut. SBY mengatakan, dirinya yakin bahwa Jokowi bisa menyelesaikan masa pemerintahannya dengan baik. Menurutnya, Jokowi merupakan sosok yang tegar dan kuat.
"Saya tahu beliau akan tegar terus menghadapi berbagai ujian sejarah ini," ujarnya.
Untuk itu, SBY pun mendoakan agar Presiden Jokowi bisa menjalankan tugasnya sebagai Presiden dengan baik. "Kita doakan semoga separuh perjalanan, bulan depan ini sudah separuh jalan kabinet yang beliau pimpin, tinggal separuh jalan lagi. Harapan saya semakin sukses. Kalau pemerintah sukses kan rakyat kita juga senang," kata SBY.
Direspon Positif
Pertemuan tersebut, mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari partai pendukung SBY, respon positif juga datang dari kalangan partai pendukung Jokowi.
Terkait hal itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengharapkan pertemuan itu juga memberikan sinyal positif di mata dunia internasional. Sehingga dunia percaya terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia yang baik.
"Mudah-mudahan memberikan sinyal positif bagi siapa pun karena apa pun Presiden Jokowi, Pak SBY Presiden 10 tahun tentu ada pekerjaan bersinggungan dalam pemerintahan itu. Dan kita saling hormati, mudah-mudahan pertemuan ini jadi sinyal positif di mata internasional," ujarnya.
Kendati demikian, Pramono tak menjelaskan apakah pertemuan antara Jokowi dengan SBY ini merupakan undangan Presiden. Ia hanya menyampaikan, keduanya bertemu untuk menikmati teh bersama.
Lebih lanjut, saat ditanya apakah dengan pertemuan ini masalah saling menuding yang muncul akhir-akhir ini telah berakhir? Pramono menegaskan tak ada pihak yang saling tuding. Dalam pertemuan tersebut, kata dia, justru berlangsung dengan baik. "Gak ada saling tuding, gak ada tudingan yang ada senyuman minum teh," ujarnya.
Sedang Dijadwalkan
Pertemuan antara SBY dan Jokowi, akhirnya menimbulkan pertanyaan terkait pertemuan SBY dan Prabowo Subianto. Terkait hal itu, cawagub DKI Sandiaga Salahudin Uno, mengatakan pertemuan antara dua tokoh tersebut sedang dijadwalkan.
"Kami diberitahu lagi dijadwalkan, karena memang berita yang kami terima sedang dijadwalkan menunggu pertemuan Pak Prabowo dan Pak SBY," ujarnya.
Sandiaga mengatakan pertemuan tersebut akan membahas persolan kebangsaan untuk memajukan negara Indonesia. Soal kemungkinan koalisi, Sandiaga menunggu momentum.
"Pembicaraan tentunya lebih ke kebangsaan karena mereka tokoh negarawan. Mereka statement akan berdialog bagaimana negara bersatu dan bagaimana memajukan negara kita, memajukan ekonomi kita, mandirikan bangsa kita. Saya kira scoopnya lebih jauh, lebih luas dari pada pilkada," kata Sandiaga.
"(Terkait koalisi) kita akan tunggu kita tidak akan mendahului. Harapan kami kinerja kami momentumnya di bawah semakin bergulir, mudah-mudahan dapat ditangkap oleh pemimpin partai," imbuhnya. (bbs, rol, dtc, ral, sis)