RENGAT (riaumandiri.co)-Kawasan yang tertimpa banjir di Kabupaten Indragiri Hulu, terus meluas. Hingga Rabu (8/3), debit air Sungai Indragiri terus mengalami kenaikan. Data terakhir menunjukkan, kenaikan air mencapai 6,53 meter dari biasanya. Akibatnya 32 desa di tujuh kecamatan sudah terendam banjir.
Kerugan besar pun mulai dirasakan masyarakat Inhu. Pasalnya, tidak hanya rumah, Ribuan hektare lahan pertanian yang ditanami jagung, padi, cabai dan lainnya, juga ikut tergenang. Kerugian pun sudah membayang di depan mata.
Menurut data di Pemkab Inhu, sejumlah kecamatan yang telah terendam banjir adalah Kecamatan Rakit Kulim, Batang Peranap, Peranap, Kelayang, Pasir Penyu dan Rengat serta Sungai Lala.
Selain itu, satu orang siswa SD 014 Pasir Penyu atas nama Maheza, tewas akibat tenggelam di parit aliran Sungai Indragiri, Selasa (7/3).
"Mereka mandi-mandi lima orang, namun karena air naik akhirnya anak tersebut tidak bisa diselamatkan karena hanya ada berlima dan tidak ada orang dewasa," ungkap camat Pasir Penyu Bambang Indarmawan.
Menurut Camat, Maheza tinggal bersama neneknya, sementara orangtuanya tinggal di Inhil. Pada hari itu, mereka berenang langsung di Sungai karena memang rumahnya tidak jauh dari Sungai. Namun langsung ditegur oleh neneknya, maka mereka pergi ke aliran sungai tersebut."Jenazah sudah langsung dimakamkan oleh pihak keluarga, tambah Camat.
Untuk Kecamatan Pasir Penyu, tambahnya, banjir terparah terjadi Pasir Keranji dan Lembah Dusun Gading. Selain itu, sejumlah desa yang berada di sepanjang aliran sungai Indragiri juga mengalami hal serupa.
Tinjau Banjir
Sementara itu, pada Rabu kemarin, Gubri Arsyadjuliandi Rachman sempat memantau langsung kondisi banjir di Inhu melalui helikopter. Ikut bersamanya Bupati Inhu Yopi Arianto dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Riau, Edwar Sanger. Sebelumnya, Gubri juga sempat meninjau banjir di Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu.
Dalam kunjungannya di Inhu, Gubri bersama rombongan melihat langsung kondisi jembatan putus di Desa Peranap, dan daerah Lubuk Baru Jaya serta Batang Cinaku.
Usai kunjungan, Gubri mengatakan banjir di sejumlah daerah sudah mulai menyusut.
"Rohul relatif masih bagus, yah artinya air sudah mengarah ke hilir," ujarnya.
Meski demikian, tambahnya, bantuan terus disampaikan kepada warga korban banjir. Termasuk daerah-daerah terpencil yang tidak terjangkau melalui jalan darat.
Setiap daerah yang terkena dampak banjir, Pemprov telah menyediakan bantuan beras bagi korban banjir. Seperti di Kabupaten Kampar, Inhu, Pelalawan, Kuantan Singingi, dan Rohul. Masing-masing daerah menerima 10 ton beras.
"Tadi juga diserahkan bantuan, 10 ton beras, dan mesin Karhutla. Kepada seluruh daerah, untuk disampaikan ke korban banjir," jelas Gubri.
Ditambahkan Edwar Sanger, dalam kunjungan di Inhu, masyarakat meminta jembatan putus di daerah mereka segera dibangun kembali.
Dijelaskannya, untuk menyelesaikan pembangunan jalan dan jembatan yang rusak akibat banjir, Gubri akan menginventarisir dulu jalan dan jembatan yang rusak. Selanjutnya akan segera dikerjakan perbaikannya.
"Diinventarisir dulu, mana-mana saja jalan dan jembatan yang rusak. Segera akan dibangun," ungkapnya.
Ribun Rumah
Sementara itu, dari data BPBD Riau, masih ada 3.452 rumah warga masih dalam kondisi terendam. Walaupun banjir mulai surut, terhitung sejak hari Selasa (7/3).
Untuk Kabupaten Pelalawan, banjir melanda dua kecamatan di Pelalawan yang meliputi Dusun Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui sebanyak 80 KK dan Dusun Rantau Baru, Kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 144 KK dengan total keseluruhan sebanyak 224 rumah terendam.
Kabupaten Kampar meliputi Desa Balung Kecamatan XII Koto Kampar sebanyak 61 KK dan pada Kecamatan Gunung Sahilan meliputi Desa Gunung Sahilan sebanyak 95 KK, Desa Sahilan Darusalam sebanyak 133 KK, Desa Subarak sebanyak11 KK, Desa Sungai Lipai sebanyak 47 KK, Desa Kebun Durian sebanyak 50 KK.
Selanjutnya, Kecamatan Kampar Utara meliputi Desa Kampung Panjang sebanyak10 KK, Kecamatan Siak Hulu Desa Lubuk Siam sebanyak 6 KK, Kecamatan Air Tiris Desa Pulau Jambu sebanyak 4 KK, Kecamatan Tambang sebanyak 265 KK, Kecamatan Perhentian Raja sebanyak 539 KK, -Kecamatan Rumbio Jaya sebanyak 56 KK, Kecamatan Kampar sebanyak 30 KK, Kecamatan Koto Kampar Hulu sebanyak 45 KK, Kecamatan Kampar Kiri Hulu sebanyak 112 KK, Kecamatan Kampar Utara sebanyak 4 KK dengan total keseluruhan 1.438 rumah terendam.
Untuk Kabupaten Kuansing, banjir masih tejadi di Kecamatan Kuantan Mudik Desa Lubuk Ramo sebanyak 177 KK, Kecamatan Gunung Toar Desa Petapahan sebanyak 175 KK, Kecamatan Hulu Kuantan Desa Mudik Hulu sebanyak 33 KK dengan total keseluruhan sebanyak 385 KK.
Sedangkan, Kabupaten Rokan Hulu, Kecamatan Bonai Darussalam Desa Teluk Sano sebanyak 85 KK 257 Jiwa yang mana 20 KK diantaranya mengungsi 20 KK (62 Jiwa). Kecamatan Bonai Darussalam Desa Kasang Mungkal sebanyak 172 KK atau 668 Jiwa.
Selanjutnya, Kecamatan Bonai Darussalam Desa Sontang Dusun Harapan sebanyak 184 KK, Kecamatan Bonai Darussalam Desa Sontang Dusun Delapantali sebanyak 280 KK, Kecamatan Bonai Darussalam Desa Sontang Dusun Titian Garing sebanyak 295 KK. Kecamatan Bonai Darussalam Dusun Kasang Padang sebanyak 229 KK.
Sedangkan di Kecamatan Bonai Darussalam Desa Bonai sebanyak 85 KK, Kecamatan Rambah Desa Pematang Berangan sebanyak 20 KK, Kecamatan Rambah Desa Babusalam 25 KK, Kecamatan Tambusai Desa Lubuk Soting sebanyak 30 KK dengan total keseluruhan 1.405 KK. (eka, nur)