TEMBILAHAN (HR)- Mengetahui dampak obat bius injeksi buvanes spinal 0,5 persen yang diproduksi perusahaan kalbe farma, Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan, tak pernah menggunakan obat bius tersebut dalam tindakan medis.
Hal itu dijelaskan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada (RSUD PH) Tembilahan Irianto. Diakuinya, dari awal rumah sakit tidak pernah gunakan obat bius injeksi buvanes spinal, sehingga masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) tak perlu khawatir dalam berobat.
''Dari awal kita memang tidak pernah gunakan anestesi buvanest spinal produksi PT Kalbe Farma itu,'' kata Irianto pada saat melakukan tinjauan keruangan penyakit dalam di RSUD Puri Husada, Senin (23/2). Ia mengatakan, RSUD PH Tembilahan dalam tindakan medis menggunakan obat bius produksi lainnya dan bukan diproduksi PT Kalbe Farma.
''Kabarnya label obat anestesi buvanest spinal tertukar dengan asamtranexamat, tapi untung saja kita memang tidak gunakan itu,”terangnya.
Ia mengimbau, kepadapa pasien, yang ingin melakukan tindakan operasi tak perlu kawatir, karena kasus seperti meninggalnya dua pasien di RS Siloam Karawaci Tangerang, setelah diberi injeksi buvanest spinal produk PT Kalbe Farma, tak akan terjadi di Tembilahan, karena obat bius tersebut tidak digunakan RSUD Puri Husada. (mg4)