PEKANBARU (riaumandiri.co)-Sejak pintu air di bendungan PLTA Koto Panjang dibuka pada Jumat lalu, saat ini dampaknya terus dirasakan. Jumlah desa di hilir Sungai Kampar yang tergenang, saat ini terus bertambah.
Terkait hal itu, Asisten II Setdakab Kampar, Nurbit, menjelaskan, diperkirakan saat ini ada 15 hingga 20 desa di hilir Sungai Kampar yang tergenang. Sebab, dengan dibukanya pintu air, maka debit air yang mengaliri Sungai Kampar terus bertambah.
Desa
Namun demikian, tambahnya, koordinasi antara piak Kepolisian bersama Pemkab Kampar dan Manajemen PLTA Koto Panjang terus dilakukan. Sejauh ini, langkah itu dapat meminimalisasi dampak di masyarakat yang tinggal di hilir sungai Kampar.
Menurutnya, langkah-langkah preventif pihak Kepolisian Kampar bersama Pemkab Kampar sudah dilakukan sejak awal. Baik pembuatan SOP maupun langkah-langkah antisipasi seperti melalui imbauan Babinsam Bhabinkamtibmas, Kades, Upika.
"Semua sudah turun langsung melaksanakan sosialisasi door to door. Termasuk imbauan melalui masjid-masjid," terangnya.
Kunjungi PLTA Koto Panjang
Sementara itu, pada Senin kemarin, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara dan jajaran, berkunjung ke PLTA Koto Panjang. Kedatangan orang nomor satu di Polda Riau tersebut guna memantau perkembangan terbaru, setelah pintu air di bendungan itu dibuka.
Kapolda dan rombongan tiba di kawasan Power House PLTA Koto Panjang sekitar pukul 11.00 WIB. Kedatangannya disambut Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata SiK bersama Manager Sektor Pembangkit wilayah Riau-Sumbar Syahminan Siregar dan Manajer PLTA Koto Panjang, Bayu Tuk Windriyo. Ikut hadir dalam kesempatan itu Asisten II Setdakab Kampar Nurbit, Kadis PU Bina Marga Ir Indra Pomi, Kasatpol PP M Jamil SSos serta sejumlah Pejabat Utama Polres Kampar.
Dalam kunjungan itu, Kapolda meninjau langsung kondisi air dekat Spill Way (pintu pembuangan air,red) PLTA Koto Panjang. Ketika itu, elevasi air di waduk masih berkisar pada angka 82,75 mdpl, atau masih berada di atas level normal. Namun demikian, kondisinya dinilai masih dalam batas toleransi.
Saat ditanyakan oleh Kapolda Riau tentang kondisi terkini, Manager PLTA mengatakan pihaknya telah mengatur sedemikian rupa agar tingginya debit air pada waduk PLTA dan pembuangan pada Spill Way tidak berdampak signifikan pada wilayah sepanjang hilir Sungai Kampar.
"Kita intens manjalin kerja sama dengan Polres Kampar, Pemda Kampar dan stake holder terkait lainnya untuk menyampaikan informasi terkait ketinggian air waduk dan pembukaan spill way, sehingga masyarakat yang berdomisili di daerah bantaran sungai lebih siaga untuk mencegah korban dan meminimalisir kerugian bila terjadi banjir," ujarnya.
Pada kesempatan ini Kapolda Riau juga meninjau Room Control PLTA Koto Panjang, Kapolda mendapat penjelasan tentang mekanisme kerja PLTA Koto Panjang yang selain sebagai penghasil tenaga listrik juga sebagai penghubung inter koneksi jaringan listrik wilayah Sumatera.
Kepada awak media, Kapolda menjelaskan, dari hasil pengecekan langsung dan keterangan Manajemen PLTA Koto Panjang, bahwa kondisi saat ini terkait debit air sungai Kampar yang berasal dari waduk PLTA Koto Panjang memang masih cukup besar karena adanya pembukaan Spill Way.
"Masyarakat tidak perlu panik namun tetap waspada, dan dianjurkan untuk tidak beraktivitas di sungai karena arus cukup deras guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kapolda. (ari, rtc)