PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, M.Si mengikuti rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa Bank Riau-Kepri, Jumat lalu (3/3) di Pekanbaru. Kehadiran Bupati dalam RUPS-LB tersebut mewakili Pemkab Meranti selaku pemegang saham pada bank BUMD tersebut.
RUPS Bank Riau-Kepri ini dihadiri oleh dua gubernur yaitu Gubernur Riau dan Gubernur Kepulauan Riau serta 19 orang Bupati/ Walikota dari Propinsi Riau dan Propinsi Kepulauan Riau.
Selain Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman, tampak juga hadi Bupati Siak Syamsuar, Bupati Meranti Irwan Nasir, Pj Bupati Kampar Syahrial Abdi, Walikota Dumai Zulkifli As, Plt Walikota Pekanbaru Edward Sanger, Bupati Kuansing Mursini, Walikota Tanjung Pinang Lis Darmansyah, Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar, Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra, Sekda Indragiri Hilir Said Syarifuddin, Sekda Batam Jefridin, Sekda Rokan Hilir Surya Arfan, Sekda Indragiri Hulu Hendrizal, dan Sekda Karimun Firmansyah.
Dari Bank Riau Kepri hadir Komisaris Utama H.R. Mambang Mit, Komisaris A. Rivaie Rachman, Direktur Utama DR.H. Irvandi Gustari, Direktur Operasional Denny Mulia Akbar dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko Eka Afriadi.
Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS LB tersebut membahas beberapa agenda, antara lain laporan pengawasan dewan komisaris, laporan pertanggungjawaban direksi dan hasil audit akuntan publik atas laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2016 lalu. Selain itu juga disampaikan rencana bisnis Bank Riau-Kepri tahun 2017 kepada pemegang saham.
Dalam rapat umum pemegang saham akan memutuskan antara lain persetujuan penambahan modal yang telah disetor, penetapan pengurus perseroan, penetapan dewan pengawas syariah, rencana spin off syariah, rencana penerbitan obligasi dan penetapan cadangan tujuan.
RUPS dibuka oleh Komisaris Utama BRK H.R. Mambang Mit yang memaparkan berbagai hal yang telah dicapai bank tersebut, salah satunya berhasil meraih laba sebesar Rp. 456,86 miliar.
Pada kesempatan itu Bupati Irwan memberikan apresiasi atas pengelolaan Bank Riau-Kepri yang meski dalam kondisi ekonomi sulit, pertumbuhan ekonomi Riau yang berkisar 2,2 persen, dibawah pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,2 persen, berhasil meraih Laba bersih pada tahun 2016 sebesar Rp452,86 miliar, naik sebesar 51,97 persen dibandingkan dengan tahun 2015. Apresiasi yang sama untuk Bank Riau-Kepri juga disampaikan dari Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan juga sebagai pemegang saham pengendali BRK.
DR. Irvandi Gustari yang ditemui media mengatakan kondisi Bank Riau Kepri ditahun 2016 menghadapi tantangan yang luar biasa beratnya dimana pada triwulan 3 dan 4 tahun 2016 ada beberapa indikator ekonomi yang menjadi perhatian khusus yang menjadikan adanya kontraksi pada pertumbuhan ekonomi. Selain Kebijakan Menteri Keuangan pada triwulan 3 dan 4 tahun 2016 yang meminta pada BUMN agar dana-dana yang ditempatkan pada perbankan untuk ditempatkan dalam bentuk obligasi negara, tentu saja hal ini menjadikan likuiditas sangat ketat di dunia perbankan.
Selain itu dengan adanya Kebijakan pemerintah pusat tentang pencairan dana bagi hasil (DBH) yang ditunda dan dana alokasi umum (DAU) berdasarkan pengajuan daerah, ini menyebabkan proyeksi dana pihak ketiga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan kredit Bank Riau-Kepri dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan dana. Dengan demikian, dampak kondisi eksternal di atas (triwulan 3 dan 4 tahun 2016) sangat mempengaruhi perkembangan DPK, Kredit dan NPL.
“Namun setelah berjuang bersama-sama disemua lini, Bank Riau Kepri tetap mampu menghasilkan laba yang terbaik ditahun 2016 dan akhirnya berhasil bertumbuh sebesar 51,97 persen," terang Irvandi.
Bank Riau Kepri ditahun 2016 juga mengalami peningkatan jumlah asset dimana per 31 Desember 2016 naik sebesar 7,52 persen. Hal ini juga turut diikuti dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) tahun 2016 dengan komposisi dana pemda sebesar 14,95 persen dan dana non pemda sebesar 85,05 persen. Komposisi dana murah lebih besar dibandingkan dengan dana mahal yakni 58,13 persen berbanding 41,87 persen serta kenaikan Kredit dan pembiayaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp15,08 triliun yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp14,75 triliun atau naik sebesar Rp337,94 miliar.
Ditahun 2016 hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank Riau Kepri tahun 2016 berada pada Peringkat 2. Dalam RUPS Bank Riau Kepri juga akan dipaparkan Rencana Bisnis Bank ditahun 2017, dengan tagline
“Tahun Akselerasi Kinerja Melalui Optimalisasi IT dan Peningkatan Proses Layanan” maka ditahun 2017 akan dilakukan beberapa Inisiatif Strategis antara lain untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga dimana dilakukan dengan cara Fokus pada DPK non pemda, Diversifikasi produk dan layanan berbasis teknologi, Implementasi Unit Priority Banking, Penyempurnaan pogram Marketing Communication yang sejalan dengan Repositioning Product dan Brand Image.
Pada RUPS LB juga ditetapkan untuk Kajian Spin Off Syariah dan Kajian Obligasi. Pada penutupan RUPS Tahunan dan RUPS LB ini, para pemegang saham meminta kepada Bank Riau Kepri agar selalu menjaga kinerjanya pada tahun 2017 ini mengingat kondisi perekonomian belum pulih sepenuhnya dan bahkan untuk Propinsi Riau sendiri masih akan berjuang untuk bisa tembus tumbuh ekonomi 3%. RUPS berakhir pada jam 04.15 WIB pagi pada tanggal 4 Maret 2017. (hum/win)
Editor: Nandra F Piliang