JAKARTA (Riaumandiri.co) - Seiring dengan berkembangnya zaman, seks semakin sering dilakukan bukan karena rasa cinta atau dengan orang yang betul-betul disayang. Namun, berlandaskan hawa nafsu yang tak tertahankan dengan seseorang yang baru saja ditemui atau tidak sama sekali memiliki hubungan asmara dengan orang tersebut.
Seks memang secara umum menyehatkan tubuh dengan membuat seluruh otot bekerja serta memompa jantung agar berfungsi lebih baik. Namun seorang dokter jantung sekaligus penulis buku bertajuk “The Inside Story of Our Body’s Most Important Organ”, Johannes Hinrich von Borstel mengatakan bahwa seks dengan orang yang kita cintai jauh lebih menyehatkan daripada dengan orang yang tak kita cintai.
“Seks pada umumnya menyehatkan jantung. Hubungan seksual ini memicu perilisan hormon yang mana memiliki efek memberikan perlindungan terhadap sistem kardiovaskular secara menyeluruh,” ungkapnya, dilansir liputan6.
Ketika seseorang mencapai titik orgasme, ada sekitar 50 hormon yang diproduksi dan dirilis oleh otak. Salah satunya adalah oksitosin. Perilisan hormon oksitosin dipicu oleh kontak fisik yang mesra serta manja, perilaku kasih sayang, perasaan cinta dan kenyamanan. Hormon ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah, mempercepat penyembuhan luka yang ada pada tubuh serta mengurangi stres.
“Berhubungan seks dengan seseorang yang kita cintai jauh lebih sehat bagi kesehatan jantung kita dibandingkan melakukannya dengan orang asing. Ini dikarenakan melakukannya dengan orang yang kita cintai memicu perilisan hormon oksitosin jauh lebih banyak jumlah atau kadarnya dibandingkan dengan orang yang disukai sebatas hawa nafsu sesaat,” Borstel menambahkan.
Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian yang melibatkan sebanyak 2.200 mahasiswa di Michigan State University. Penelitian tersebut mengungkap, wanita yang melakukan seks secara teratur dengan pria yang dicintai memiliki tekanan darah lebih rendah serta risiko penyakit jantung lebih rendah dibandingkan yang sering melakukan seks dengan orang asing. (lp6/vie)