Jakarta (RIAUMANDIRI.co) - Peradangan dalam tubuh dapat memicu munculnya beragam penyakit kronis salah satunya penyakit jantung, Alzheimer, dan lainnya. Adapun pemicu peradangan salah satunya berasal dari makanan yang Anda konsumsi.
Seperti minyak yang biasa digunakan untuk menggoreng. Asam lemak omega-6 berbeda dengan asam lemak omega-3 yang baik bagi kesehatan. Molekul lemak tubuh Anda terbuat dari omega-6 yang mendukung inflamasi atau peradangan. Sedangkan omega-3 adalah zat anti inflamasi.
Selain minyak sayur yang mengandung asam lemak omega-6, empat jenis makanan berikut ini juga dapat memicu peradangan.
Makanan instan
Makanan seperti oatmeal instan dan saus barbeque mengandung gula tambahan yang dapat memicu kenaikan gula darah. Ketika tubuh
mengalami lonjakan gula darah, tubuh akan melepaskan bagian yang pro memicu peradangan. Makanan tinggi indeks glikemik seperti karbohidrat olahan dan gula, dapat menyebabkan peningkatan gula darah dengan cepat. Makanan tingi indeks glikemik termasuk pretzel, kue beras, nasi putih dan semua minuman bergula.
Susu berprotein
Jika Anda tidak memiliki intoleransi laktosa, susu jenis apapun dapat memicu distress gastrointestinal. Ada bukti bahwa A1 kasein dapat memicu peradangan. Susu sapi biasanya mengandung kasein A1 dan A2. Susu dengan kedua protein tersebut dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari tanda peradangan dan gejala penyakit perut lainnya, terutama pada kasein A1.
Lemak jenuh ganda
HDL atau kolesterol baik memiliki efek anti peradangan dalam arteri Anda. Selain dalam daging olahan, lemak jenuh juga ada pada daging domba, kulit ayam, daging sapi, keju, kue dan es krim. Batasi kalori dari lemak jenuh hingga kurang dari 7 persen dari kalori harian Anda.
Kaldu ayam kemasan
Kaldu ayam atau sapi kemasan mengandung Monosodium glutamate ata MSG. Meski pada percobaan peneliti menggunakan tikus untuk menemukan peradangan akibat MSG, para peneliti menyimpulkan untuk mengecek kembali keamanan MSG yang sering terdapat pada makanan instan.
Selain pada kaldu kemasan, MSG juga ditemukan dalam makanan ringan. Anda sebaiknya menghindari makanan yang mungkin mengandung MSG atau pastikan ada ulisan "No MSG" pada kemasannya.(mnc/lin)