BANGKINANG KOTA (RIAUMANDIRI.co) - Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kampar, ada 40 kasus DBD yang tersebar, satu diantaranya meninggal dunia. Hal ini diungkapkan Kadis Kesehatan melalui Kabid P2PL dr Desi.
"Beberapa Kecamatan yang terdapat kasus DBD, yakni Kecamatan Bangkinang sebanyak 7 orang, Kuok 5 orang, Tapung Hulu 1 orang, Kampar 4 orang, Gunung Sahilan 3 orang, Bangkinang Kota 2 orang, Kampar Utara 2 orang, Kampar Timur 2 orang, Salo 2 orang, Siak Hulu 1 orang, Tapung 1 orang, Koto Kampar Hulu 1 orang, dan XIII Koto Kampar 4 orang," ungkap dr. Desi.
Iklim yang tidak stabil merupakan salah satu pemicu kasus DBD bertambah, apalagi dengan curah hujan tinggi saat ini. Untuk itu masyarakat diminta tetap waspada terhadap sebaran virus DBD ini.
“Saat ini Dinas Kesehatan tengah gencar-gencarnya melakukan sosialisasi melalui Puskesmas di setiap kecamatan untuk memberikan edukasi tentang cara pemberantasan sarangan nyamuk DBD,” ungkapnya.
Saat ini Diskes juga meninjau langsung ke desa desa untuk mensosialisasikan bagaimana cara meminimalisir wabah DBD yang sudah meresahkan, salah satunya dengan cara mempratekkan lavitrap.
Dijelaskan, Lavitrap merupakan alat perangkap nyamuk yang cukup efektif untuk membasmi nyamuk DBD. “Sudah sejumlah desa kita kunjungi, baru baru ini kami berkunjung ke desa Ganting Damai dan desa Siabu untuk mensosialisasikan dan menerapkan cara efektif membasmi nyamuk DBD tersebut,” bebernya.(ari)