PANIPAHAN (HR)- Kecamatan Panipahan termasuk kecamatan yang rentan terhadap penyebaran penyakit HIV-AIDS. Sementara, Rohil masuk peringkat kelima penemuan kasus HIV/AIDS di Riau.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan berkesinambungan terhadap penyakit menular yang mematikan itu.
Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Panipahan dr Netty Juliana saat pertemuan layanan komprehensif HIV-IMS berkesinambungan di Puskesmas Panipahan, Sabtu (21/2).
Saat ini Rohil masuk peringkat ke-5 kasus HIV terbanyak di Riau. "Jadi saya rasa itu sangat memprihatinkan. Jadi, soal sosialisasi bahaya narkoba dan HIV mesti harus ditingkatkan lagi dengan sasaran yang lebih tepat, seperti pada kaum remaja dan masyarakat," pungkas Netty.
Netty Juliana mengaku, menyambut baik adanya program Komisi Pencegahan AIDS (KPA) Rohil khususnya karena telah rutin melakukan penyuluhan terkait bahaya HIV-AIDS.
"Kita sangat menyambut positif adanya kegiatan ini, apalagi yang kita ketahui kecamatan kita ini berbatas langsung dengan negara Malaysia, Provinsi Sumut dan kecamatan lain, sehingga sangat mudah penyebaran penyakit ini jika kita semua tidak waspada dan meningkatkan iman dan takwa pada Allah SWT," ujar Netty.
Menurut Netty, kegiatan yang sama sudah silakukan kedua kalinya, sebelumnya juga pernah dilakukan dengan KPA Rohil, dengan perwakilan menugaskan 2 orang dan dari pihak puskesmas melalui pemegang program P2P.
"Kita mengharap pada seluruh kader yang hadir agar bisa menyebarkan informasi tentang materi yang disampaikan
oleh KPA kepada keluarga, saudara, tetangga di sekitar kita supaya bisa terhindar dari infeksi menular seksual ini," kata Netty.
Sasaran dari kegiatan adalah para ibu- ibu, agar nantinya bisa memberi informasi kepada suami dan anak-anaknya tentang berbahayanya penyakit HIV-AIDS.
Dalam kegiatan itu KPA Rohil juga melakukan supervisi logistik kondom dalam rangka memantau ketersediaan di outlet-outlet yang ada di kawasan Panipahan dan sekitarnya.(zmi)