PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Bank Indonesia Perwakilan Riau memberikan bantuan sebanyak 5.000 bibit cabe dan polybag bagi Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Pekanbaru. Bantuan tersebut guna menekan angka inflasi yang sejak beberapa tahun terakhir cabai menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Riau.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Riau, Siti Astiyah kepada Haluan Riau, Kamis (23/2) usai penyerahan bantuan bibit cabe, yang langsung diterima oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru, El Syabrina di Area Kebun Binaan Bank Indonesia Jalan Kelapa Sawit Pekanbaru.
Dikatakannya, pemberian bibit cabe ini bertujuan agar masyarakat khususnya para ibu-ibu bisa melakukan penanaman cabe di rumah. Dengan memanfaatkan lahan atau pekarangan di sekitar rumah, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan cabe tanpa harus beli ke pasar minimal menutupi kebutuhan masing-masing.
"Karakter orang di sini, kalau tidak pedas belum makan. Nah, ini sebagai salah satu upaya agar masyarakat bisa meningkatkan budaya menanam melalui bibit cabai. Sehingga nantinya, dengan produksi sendiri maka, bisa mengurangi suplay dari luar dan harga cabai bisa kembali normal," ujarnya.
Dijelaskannya, selain memberikan wawasan budaya menanam, bantuan bibit cabai ini juga bertujuan untuk menekan angka inflasi di Riau. Karena program ini juga dianggap sebagai program strategis, karena tingkat kebutuhan cabe di Riau cukup tinggi.
Dengan masuknya cabai sebagai salah satu penyumbang inflasi, ia menegaskan tidak ingin terulang kembali inflasi dengan angka mencapai 5 persen. "Tahun ini kita menargetkan mudah-mudahan inflasi Riau tidak lebih dari angka 3 persen," tuturnya.
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 24 Februari 2017
Reporter: Renny Rahayu
Editor: Nandra F Piliang