Jakarta,(RIAUMANDIRI.co) -Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendukung langkah yang dilakukan Ggerakan Nusantara Mengaji yang mengampanyekan khataman Alquran di setiap desa di Indonesia.
“Ide ini penting karena Indonesia adalah negara yang kaya dan religius,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu 22 Februari 2017. Mengkhatam Alquran, tambah Eko, adalah salah satu cara Masyarakat Muslim di Indonesia untuk mengingat ajaran Islam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Apa yang mau kita terapkan kalau kita tidak pernah baca. Kita mulai membaca dan mengerti arti dari ajaran-ajaran tersebut, baru kemudian bisa menerapkannya,” ujar Eko. Sementara itu, Ketua Koordinator Nasional Nusantara Mengaji Jazilul Fawaid mengatakan, tujuan utama diadakannya khataman Alquran adalah agar masyarakat gemar membacanya.
“Saya dikritik, kok hanya membaca? Saya bilang, sebenarnya menyediakan waktu 30 menit dalam 24 jam itu singkat. Tapi memang mencintai Alquran itu berat,” kata Jazilul.
Menurut dia Al Quran berbeda dengan kitab-kitab suci lainnya, sebab dijamin dan dijaga hingga hari kiamat tiba. Memahami atau tidak, kata dia, saat membaca Alquran maka akan tetap dijaga sebagai pahala. “(Khataman) ini tradisi nusantara yang mudah-mudahan menjadi daya tarik agar masyarakat lebih mencintai dan giat membaca Alquran,” tukas Jazilul.(ac/nanda)