JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) – Pada dasarnya kulit sintetis terasa lebih ‘panas’ dibandingkan kulit asli. Hal ini terjadi karena pori-pori pada permukaan synthetic leather tidak seperti kulit asli.
Jaya Wilantara Lim, owner Total Synthetic Leather mengatakan, jika memutuskan memakai kulit sintetis tapi ingin tetap ‘dingin’ maka pilih yang memiliki banyak tekstur.
“Masih bisa diminimalisir dengan tekstur, artinya urat embosnya. Kalau dia terlalu polos maka berasa panas. Kalau ada uratnya jadi gak terlalu panas,” kata pria yang akrab dipanggil Toto ini.
Selain urat embos, ketebalan kulit juga berpengaruh. Makin tebal biasanya makin panas, namun lebih kuat. Sebaliknya, makin tipis biasanya lebih dingin, namun kulit cepat melar.
Standar ketebalan kulit asli untuk keperluan jok mobil sekitar 1,5mm-2mm, sedangkan kulit sintetis mulai 1,1mm-1,4mm. Lebih dari itu maka kulit dianggap terlalu kaku, dan malah sulit diaplikasi.
“Untuk Total Synthetic Leather ketebalan kami 1,4mm, sedangkan merek tetangga berkisar 1,1mm-1,2mm. Ketebalan kulit kami masih batas toleransi dibandingkan kulit asli. Tebal tapi masih dibawah kulit asli,” katanya.(dc/kha)