BONAI DARUSSALAM (RIAUMANDIRI.co) - Ratusan masyarakat Desa Kasang Padang Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Senin (20/2) pagi menggelar aksi demontrasi menolak kepala desa mereka yang baru dilantik Plt Bupati Rohul, H Sukiman pada 13 Februari 2017 lalu.
Aksi demontrasi yang dilakukan warga tersebut nyaris bentrok dengan massa pendukung Kades terpilih yang sudah menunggu di kantor desa Kasang Padang. Namun hal tersebut bisa direlai oleh Kapolsek Bonai Darussalam, Iptu H Ali Imran bersama jajarannya yang mengamankan aksi tersebut.
Aksi demo masyarakat diawali dengan long march atau berjalan kaki dari kampung tempatan menuju kantor desa yang berjarak sekitar 500 meter dengan membawa spanduk dan poster yang berisikan penolakan warga kepada kades kasang padang yang dinilai gagal menjalankan roda pemerintahan desa.
Sebab menurut warga selama enam tahun memimpin desa tidak ada realisasi pembangunan di tingkat desa. Sementara anggaran desa yang digulirkan pemerintah sangat besar. Warga menilai kades tak transfaran dalam mengelola keuangan desa.
Menurut tokoh masyarakat tempatan Kasang Padang, Jasman mengatakan kekecewaan masyarakat tersebut berawal ketika kades, Sabri kembali terpilih sebagai kepala desa yang penuh dengan kecurangan.
Mulai dari pemalsuan identitas, dimana warga luar Desa Kasang Padang bisa menyalurkan suaranya pada Pilkades Kasang Padang. Hal ini dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Kartu Keluarga (KK) dan KTP para pemilih yang tak terdaftar sebagai warga Kasang Padang.
Selain itu lanjut Jasman selama enam tahun menjabat sebagai kepala desa tidak satupun pembangunan yang dibangun oleh kades, Sabri ditingkat desa yang direalisasikan.
Bahkan dia dituding telah dijualnya lahan kelompok tani masyarakat seluas 1.500 haktare kepada pihak ketiga tanpa sepengetahuan masyarakat dan termasuk dugaan korupsi dana desa sebesar Rp500 juta yang bersumber dari provinsi yang saat ini kasusnya sedang ditangani Kejaksaan Rohul.
“Kami minta Kades Sabri turun dari jabatannya. Dia juga tak tinggal di Kasang Padang. Dia tinggal di Kota Duri Kabupaten Bengkalis, Kami tak mau dipimpin Kades Korupsi,” tegas Jasman didampingi Azwir kepada wartawan.
Sementara kepada Desa Kasang Padang yang baru dilantik, Sabri membantah semua tuduhan masyarakat yang melakukan aksi demo tersebut. Menurutnya hal itu merupakan bagian demokrasi sebab setiap Pilkades ada yang menang dan ada yang kalah dan hal itu merupakan hal yang wajar.
“Semua yang dituduhkan masyarakat tak benar. Biasalah kalau setiap Pilkades ada yang menang dan ada yang kalah. Hal itu bagian dari Demokrasi. Jadi hal itu wajar saja,” ungkap Sabri ketika ditanya tanggapannya mengenai aksi demontrasi warga.
Sebelumnya pada Pilkades 1 Desember 2016 lalu di desa Kasang Padang dari 666 daftar pemilih tetap yang terdaftar, calon nomor urut dua, Sabri berhasil mengungguli lawannya nomor urut satu, Sadri dengan selisih 77 suara.