SIAK (HR)- Salah satu oknum wasit bola voli di Final Open Turnament Tri Mukti Cup VIII Kampung Langsat Permai lecehkan wartawan. Saat ada beberapa wartawan mengambil gambar pemain bola voli yang duduk di sekitar kursi manejer, secara tiba-tiba diusir dengan etika yang tidak menyenangkan.
Akibat usiran wasit tersebut, wartawan yang sedang bertugas disoraki ribuan penonton.
"Saya malu sekali, sebagai orang media rasanya dilecehkan. Saat mengetik berita di kursi manajer, tiba-tiba ada oknum wasit yang mengusir saya tanpa koordinasi dengan baik.
Nada pengusirannya begitu keras, sehingga saya disoraki para penonton seolah-olah saya pelanggar pelaruran dan lain-lain," ungkap salah satu wartawan, Yanto, Minggu (22/2).
Ditambahkan Yanto, dirinya sangat malu. Apalagi para penonton menyorakinya.
"Kalau mereka punya etika baik tentunya mereka mendatangi kami dan berbicara secara pribadi dan baik-baik. Bukan malah sebaliknya, mentang-mentang mereka punya kekuasaan sepenuhnya main hantam kromo tanpa memikirkan perasaan orang lain. Kata-katanya sangat keras dan didengar para penonton, dikira kami semena-mena," ujarnya geram.
Sementara itu, wasit yang bersangkutan yang tidak mau disebutkan namanya ketika dikonfirmasi mengatakan, peraturan di permainan bola voli itu tidak ada orang lain yang boleh duduk di tempat duduk pemain siapapun itu. Terkait pengusirannya kepada wartawan dirinya minta maaf.
"Peraturannya memang seperti itu. Kalau memang saya salah dalam pengusiran tadi saya minta maaf,"ujarnya.
Tak berapa lama kemudian, salah seorang Ketua wasit bola voli Bungaraya, Rusdi langsung memanggil wartawan dan berkata hal-hal yang kurang sewajarnya.
"Kalian tadi konfirmasi dengan wasit saya ya, kalian tanya apa? Kalian ini apa tidak tahu peraturan di sini, di sini kita para wasit yang berkuasa, jadi jangan banyak tanya-tanya! Jadi di sini siapapun dilarang masuk, baik itu kades, camat atau setan, iblis sekalipun," pungkasnya dengan nada tinggi kepada wartawan sambil meninggalkan awak media. (gin)